Pengacara First Travel: Oknum Internal Tak Setor Uang Jemaah

Direktur Utama First Travel Andhika Surachman (32) saat digiring kepolisian
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Pengacara First Travel, Niru Anita Sinaga menyambangi Bareskrim Polri pada Senin 28 Agustus 2017. Dalam kedatangannya, ia ingin berkoordinasi dengan penyidik mengenai masalah utang First Travel terkait dengan dana nasabah.

Datangi Kejari Depok, Korban First Travel Minta Aset Segera Dikembalikan

Ia mengatakan, jumlah daripada utang First Travel harus benar-benar diteliti dan didalami. Sebab ,menurutnya, selama ini ada beberapa kasus First Travel itu, setelah berkoordinasi dengan pihak pengacara, ternyata uang itu tidak disetorkan kepada pihak First Travel.

"Ini untuk beberapa kasus ya. Nah, hal seperti itu perlu kita kasih apa informasi, sehingga oknum-oknum ya di mana sudah menerima dana, tetapi belum disetorkan kepada pihak First Travel itu juga harus benar-benar diperiksa," kata Niru.

Pengacara Sebut Ada Aset Bos First Travel yang Raib

Mengenai oknum internal yang diduga menggelapkan dana jemaah, ia enggan berbicara lanjut. Namun, ia mendapatkan, informasi oknum tersebut merupakan seorang marketing First Travel.

"Katanya, oknumnya itu selama ini bekerja sebagai marketing First Travel," kata Niru.

First Travel Salahkan Negara karena Gagal Tunaikan Tuntutan Jemaah

Ia melanjutkan, pihaknya sudah menyerahkan beberapa bukti mengenai dugaan tersebut kepada penyidik Bareskrim.

"Makanya, tadi kita tadi ke atas untuk memperlihatkan bukti-bukti itu, sehingga nanti bisa ditelusuri kebenarannya," ujarnya.

Menurut Niru, oknum tersebut menerima duit sebesar Rp1 miliar yang merupakan uang dari 72 jemaah. 

"Bukti transfernya bukan ke FT tapi ke oknum, sebesar Rp1 miliar," ujarnya.

Ia pun menyambut baik dengan respons polisi yang membuka posko crisis center korban First Travel. Sebab, dengan adanya posko tersebut, penyidik bisa mengetahui berapa jamaah yang sudah mendaftar berapa dan berapa dana yang sudah masuk.

"Ini kan lebih jelas nanti ditelusuri lagi nyangkutnya (dana). Ini di mana, sehingga dengan itu nanti bisa membuktikan siapa-siapa yang bisa ikut memperkeruh suasana ini. Selain juga, ya tentu semua dana yang ke pihak First Travel ya, itu kan harus ada pembuktiannya juga," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya