Ibunda Tak Kuat Lihat Video Abi Dipersekusi Hingga Sekarat

Rosani Nina Sari, ibunda Abi, korban persekusi maut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Rosani Nina Sari (50) tak menyangka anak sulungnya, Abi Qowi Suparto, berpulang ke Yang Maha Kuasa dengan cara tragis. Ia masih tak terima buah hatinya itu meninggal setelah sebelumnya dipersekusi dan dianiaya secara brutal oleh tujuh orang pria.

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

Sepekan sebelum kejadian, wanita paruh baya itu mengaku sempat merasakan firasat tak enak atas Abi. Putranya yang datang ke kediamannya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tiba-tiba saja langsung mencium tangannya sambil meminta maaf. Ia mengaku heran kenapa anaknya melakukan hal yang tak biasa dilakukan itu.

"Mah aku minta maaf ya, aku sudah kerja sekarang, aku jadi sopir angkot," ucap Rosani menirukan Abi di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 8 September 2017.

Geger Seorang Pelajar SMP Terkapar Dikeroyok Sesama Pelajar, Pelaku Panik Ada CCTV

Wanita yang akrab disapa Ani itu masih yakin anaknya tidak mencuri di Rumah Tua Vape, Tebet, Jakarta Selatan. Sebab, menurutnya sang anak tidak pernah bertindak kejahatan sama sekali selama ini.

"Aku sih kalau itu tidak tahu ya, karena di mataku anak itu anak baik," kata dia.

Cekcok dengan Istri, Seorang Pria di Surabaya Banting Bayinya yang Berusia 6 Hari

Awalnya, Rosani mencoba ikhlas atas kepergian anak pertamanya itu. Tapi, hal itu berubah ketika dia tahu ada video persekusi yang korbannya tak lain adalah Abi dan tersebar di media sosial. Ia tahu video itu dua hari setelah anaknya meninggal. 

"Tiba-tiba dua hari setelah tahlilan ada temannya yang bilang. Ini bu ada videonya. Tapi aku tidak lihat karena tidak sanggup," ujarnya.

Tanpa pikir panjang, setelah mendapatkan video itu, lantas Ani mengadukan kejadian insiden ini ke Polda Metro Jaya. Ia yakin anaknya meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Apalagi dia dan sang suaminya mengetahui kondisi Abi kritis, setelah salah seorang pelaku persekusi yang telah ditangkap, Firman menelepon mereka.

"Firman mengatakan jika anakku dalam kondisi kritis," tutur Ani sambil meneteskan air mata.

Mendapat kabar itu, tanpa pikir panjang Ani dan suaminya bergegas ke lokasi yang dibilang Firman, yakni di Rumah Tua Vape, Jalan Penjernihan I, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sampai di sana, betapa terkejutnya mereka melihat Abi sudah terbujur dilantai dengan luka di sekujur tubuhnya.

Karena panik bukan kepalang, mereka pun tak sempat bertanya pada beberapa orang di sana termasuk pelaku persekusi yang masih ada di lokasi tentang apa yang dialami Abi. Yang ada di dalam pikiran Ani dan sang suami saat itu hanyalah bagaimana caranya bisa segera melarikan Abi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Sempat dirawat di RS Umum Daerah Tanah Abang, namun Abi akhirnya terpaksa dirujuk ke RS Tarakan karena peralatan medis di RSUD Tanah Abang sudah tidak memadai untuk menolong Abi yang masuk masa kritis.

"Satu hari di ruang UGD, dipindah ke ICU selama enam hari. Kondisinya koma karena kata dokter ada pendarahan di otak dan sudah melebar akibat terkena benda tumpul. Anakku meninggal pada Minggu, 3 September 2017, pukul 18.00 WIB," katanya.

Abi  tewas setelah dipersekusi pegawai Rumah Tua Vape di Tebet, Jakarta Selatan, karena dituduh mencuri vape di outlet itu. Abi tewas setelah dianiaya tujuh pegawai Rumah Tua Vape Tebet di sebuah outlet vape di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat

Menurut Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, korban tewas pada akhir Agustus 2017. Abi dipersekusi pelaku karena diduga mencuri rokok elektrik di toko itu.

Para pegawai itu tidak melapor ke polisi, tapi malah berupaya memburu Abi dengan cara menyebar identitas Abi serta fotonya ke media sosial. Hingga akhirnya pada 28 Agustus 2017, Abi ditemukan dan dibawa para pelaku ke lokasi penganiayaan di Pejompongan. Di tempat itu Abi dikeroyok hingga sekarat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya