Viral, Ibu Curhat ke Jokowi Anaknya Jadi Korban 'Gladiator'

Hilarius siswa SMA Budi Mulia Bogor
Sumber :
  • Facebook Maria Agnes

VIVA.co.id – Seorang ibu, Maria Agnes, mencurahkan isi hatinya kepada Presiden Joko Widodo tentang anaknya, Hilarius Christian Event Raharjo yang tewas dalam ‘ajang gladiator' di Bogor, Jawa Barat, pada 29 Januari 2016 lalu . Curhatan ini disampaikan setahun lebih setelah peristiwa terjadi dan menjadi viral di media sosial.

Sadis, Gadis ABG di Pasangkayu Dibunuh Pacar gegara Mau Ngadu Pernah Bersetubuh

Dalam akun Facebooknya, pada 12 September 2017, Maria Agnes menulis soal kekerasan yang merenggut nyawa Hilarius, siswa kelas 10 SMU Budi Mulya, Bogor, Jawa Barat. Dalam tulisannya, Maria menyebutkan ada sekitar 50 orang lebih yang menonton anaknya disiksa hingga meninggal. Aksi kekerasan  itu juga divideokan  oleh mereka.

"Hilarius diadu seperti binatang di arena sorak sorai anak MY dan BM..." tulis Maria.

Polisi Selidiki Kasus Anggota TNI Dikeroyok Kelompok Musik di Pamekasan

Hilarius berusaha bangun. Saat sakratul maut, kepalanya dipukul enam kali, hingga akhirnya Hila meninggal di lokasi di sebuah lapangan sekolah SMA negeri di Bogor.

"Hila meninggal dalam hitungan detik atau beberapa menit....dan mereka pelakunya ini tidak di hukum Pak..." tulis Maria.

5 Anggota Ormas Penganiaya Satpam Leasing Tasikmalaya Jadi Tersangka, Fix Lebaran di Penjara!

Maria meminta kepada Presiden Jokowi untuk menyempurnakan peraturan hukum  soal kekerasan yang mengakibatkan nyawa tunas bangsa harapan negara dan orangtuanya kehilangan buah hati. "Saya sedih dan hancur Bapak Presiden. Mohon Bapak membantu saya untuk solusi keadilan," ujar Maria dalam  tulisannya.

Maria menggunggah tulisan itu pada 12 September 2017. Berikut tulisan lengkap Maria Agnes, atau bisa klik di sini: https://web.facebook.com/maria.agnes.14418

 Kepada Bpk Presiden RI JOKO WIDODO yg saya hormati...Salam sejahtera buat bpk sekeluarga dan seluruh rakyat Indonesia. Bpk..sy adalah seorang ibu biasa dari kota Bogor yg biasa bpk kunjungi...sy tinggal di dekat istana batutulis bogor...Bpk..ijinkan sy mengadu dan bicara apa adanya tentang kekerasan yg merenggut nyawa anak saya Hilarius Christian Event Raharjo kls 10 di sklh SMU BUDI MULIA jl kapt Muslihat bogor lingkungan gereja Katedral Bogor..dan siswa yg membunuh anak sy adlh siswa SMU MARDI YUANA jl Sukasari bogor lingk gereja katolik Santo Fransiskus Asisi ....Hari demi hari adalah siksaan buat sy yg menginginkan KEADILAN UTK PENGHILANGAN NYAWA ANAK SY PAK PRESIDEN...Iya Pak...sy terhalang oleh hati sy yg tersiksa oleh syarat autopsi yg harus di lakukan terhadap anak sy yg sehat walafiat di bunuh...dan hrs di siksa lg dgn Autopsi...bukankah sy berhak utk menolak Autopsi...Tapi sy inginkan supaya semua pelaku nya di hukum....KARENA ADA 50 ORG LEBIH YG MENONTON ANAK SY DISIKSA SAMPAI SAKRATUL MAUT YG DI VIDEOKAN OLEH SISWA2 SKLH KATOLIK TSB DLM WKT HANYA BEBERAPA MENIT...kenapa anak sy setelah meninggal hrs di siksa lg Pak Presiden? HILARIUS di adu spt binatang di arena sorai sorai anak MY dan BM...meninggal sebentar krn dlm kondisi jatuh di tarik kakinya di injak ulu hati nya...jantung nya di injak...mata memutih...Hila berusaha bangun dan saat Sakratul Maut kejang2...di pukul di bagian kepala 6 kl pukulan di kepala dan Hila meninggal di tkp...di lapangan smu negeri 7 indrapasta bogor...atas suruhan promotor dari MY DO an utk pukul Hila yg blm KO kt nya....Saat Hila ingin mundur tdk mau berkelahi...pinggang Hila di tendang oleh ketua osis BUDI MULYA yg saat itu menjabat...hingga Hila meninggal dlm hitungan detik atau beberapa menit....dan mrk pelakunya ini tidak di hukum Pak....hanya yg saat itu sdg berkelahi saja yg di keluarkan dari sklh...Sementara promotor acara BOM BOM AN dr DO an BUDI MULYA ini msh bebas berkeliaran tak ada tanggung jawab secara moral...hanya uang pemakaman saja...Bpk Presiden...sy memohon Pak...spy ada penyempurnan peraturan hukum utk kekerasan yg mengakibatkan tunas bangsa harapan negara dan orang tua nya....nyawa nya hilang tanpa belas kasih...biar mereka pembunuhnya masih di bawah umur...tapi akibatnya tetap sama....hilang nyawa org lain....Sy sedih dan hancur Bpk Presiden...Mohon Bpk membantu sy utk solusi keadilan....

Maria juga sempat melaporkan nestapanya ke Dinas Pendidikan Kota Bogor, bahkan ke KPAI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, pemerhati anak Seto Mulyadi, anggota DPR dari PAN Desy Ratnasari, serta sejumlah politisi di Bogor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya