- VIVA.co.id/Foe Peace
VIVA.co.id – PT Transportasi Jakarta mempelajari aturan baru tentang besaran maksimal biaya pengisian ulang uang elektronik sebesar Rp1.500 yang dikeluarkan Bank Indonesia. Seperti diketahui, aturan baru dikeluarkan Rabu kemarin, 20 September 2017 dan berlaku efektif satu bulan lagi.
Biaya pengisian ulang uang elektronik yang merupakan tiket TransJakarta di halte-halte busway sendiri selama ini ditetapkan Rp2.000 oleh PT Transportasi Jakarta.
"Kita akan ikuti aturan yang diberlakukan BI. Kita akan pelajari aturan ini. Hasilnya nanti diumumkan," ujar Asisten Kepala Humas TransJakarta, Wibowo, melalui pesan singakt kepada VIVA.co.id, Kamis, 21 September 2017.
Sebagai informasi, aturan besaran maksimal biaya pengisian ulang uang elektronik sebesar Rp1.500, ditetapkan untuk mekanisme top up off us atau pengisian ulang melalui kanal pembayaran milik penerbit kartu yang berbeda atau mitra. Sementara, BI mengatur top up on us atau pengisian ulang melalui kanal pembayaran milik penerbit kartu tidak dikenakan biaya untuk pengisian ulang sampai Rp200.000.
Wibowo mengatakan, bahwa TransJakarta juga akan mematuhi aturan dengan tidak membebankan biaya bagi pengguna yang melakukan isi ulang menggunakan kartu debit di halte TransJakarta (top up on us).
Menurut Wibowo, TransJakarta sendiri menetapkan biaya pengisian ulang untuk keperluan administrasi dan menanggung risiko penanganan uang tunai yang menjadi saldo uang elektronik.
"Pengisian ulang uang elektronik juga sebenarnya bukan tugas pokok dan fungsi TransJakarta. Untuk isi ulang, bisa dilakukan di merchant serta mesin ATM bank penyedia kartu.” (mus)
Cincin E-Money yang Viral Disebut Hasil Evolusi, Ada tapinya
Viral, cincin e-money bisa untuk membayar tol dan belanja di Alfamart dan Indomaret. Smart ring itu dibanderol seharga Rp300 ribuan di marketplace.
