Anies Ditanya Komitmennya Pimpin Jakarta 5 Tahun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih untuk mengurusi Jakarta sesuai dengan janjinya saat kampanye ketimbang mengurusi soal politik terkait komitmenya memimpin Jakarta untuk 5 tahun.

Heru Budi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Berjalan Optimal Usai Cuti Lebaran

Pada Rabu, 18 Oktober 2017, harian terkemuka Singapura, The Straits Time, menurunkan ulasan bahwa Anies tidak pernah menyatakan secara terbuka soal komitmennya itu. Berdasarkan sumber yang diwawancara media itu, Anies akan mendapat banyak godaan dengan tawaran sebagai capres di Pilpres 2019. Godaan itu bahkan terbilang cukup tinggi.

Saat ditanya wartawan di Balai Kota Jakarta, Anies tak mau menanggapi dengan serius. Karena dia baru tiga hari bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta.

Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran

"Waduh, baru kerja tiga hari," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

Anies dan Sandi memang baru tiga hari bekerja. Dia dilantik pada Senin, 16 Oktober 2017. Guna mengurusi Jakarta, keduanya akan belajar dari pemimpin terdahulu. Anies berencana mendatangi Joko Widodo, yang kini menjadi Presiden.

Pemprov Jakarta Berangkatkan 12.170 Peserta dengan 279 Bus Mudik Gratis ke 19 Daerah

"Saya kerja urusi Jakarta. Kita ngurusi Jakarta," kata Anies.

Dalam tiga hari kerja ini, Anies mulai membahas mengenai masalah banjir dan macet Jakarta. Terutama di titik proyek infrastruktur jalan yang saat ini menjadi biang keladi kemacetan.

Guna memastikan masyarakat pengguna angkutan umum tidak ikut terjebak kemacetan, Anies dan Sandi ingin pengelola TransJakarta mencari solusi. Apakah dengan mengubah rute agar tidak melewati proyek atau cara lain.

Begitu juga dengan masalah banjir, Anies sudah melakukan pembicaraan dengan Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, juga dari Diskominfo dan smart city untuk mengantisipasi dan persiapan musim penghujan.

Bahkan menurut Sandi, ancaman banjir di Ibu Kota berpotensi terjadi pada akhir 2017 sampai awal 2018 nanti. Untuk itu, menurut Sandi, saat ini Pemprov DKI akan bekerja keras agar banjir di Ibu Kota dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya