Sandiaga Merasa Berat Benahi Laporan Keuangan Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Sumber :
  • Twitter @aniesbaswedan

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, memaparkan beberapa tugas yang diterimanya dari sang gubernur usai rapat pimpinan Pemerintah Provinsi. Sedikitnya tiga tugas utama yang mesti diselesaikannya dalam waktu dekat.

Pemprov DKI Bantah Tudingan Pemborosan Pengadaan Lahan Makam COVID-19

Pertama, enam proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, antara lain jembatan layang di kawasan Pancoran. Proyek itu awalnya diperkirakan molor tetapi belakangan dipastikan rampung tepat waktu.

"Kami sudah panggil semua pihak terkait utilitas untuk hadir di sini. Jadi, saya pimpin tim proyek ini (agar) tidak tertunda terlalu lama. Ini sangat berat," katanya di Balai Kota Jakarta pada Senin, 24 Oktober 2017.

Jokowi Ingatkan BPK, Pemeriksaan Tak Bisa Pakai Standar Situasi Normal

Tugas kedua ialah membenahi laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mendapatkan penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Jakarta sudah empat tahun berturut-turut tak mendapatkan predikat WTP.

"Stretchgoal-nya adalah kita WTP di tahun 2017. Luar biasa beratnya, tapi ini tugas yang saya harus pastikan akan kerja sama dengan seluruh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) karena bersinggungan dengan aset, catatan aset, dan temuan di BPK," katanya.

Anggota: Hasil Pemeriksaan BPK Sering Dipakai Peras Kepala Daerah

Persiapan penyelenggaraan Asian Games dengan tuan rumah Jakarta adalah tugas ketiga. Hajatan itu hanya tersisa waktu sepuluh bulan dari sekarang. Sandi menganggap itu perhelatan yang sangat krusial dan tak boleh dianggap enteng.

Dia sudah menerima laporan tentang persiapan menyongsong kegiatan olah raga yang diikuti negara-negara se-Asia itu dari Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga, terutama tentang venue atau lokasi perlombaan dan pertandingan.

"Tiap venue akan kita pastikan tidak tertunda, baik penyiapan maupun training facililites, juga transportasi, lalu lintas maupun akomodasi, yang berhubungan dengan mobolitas atlet," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya