- VIVA.co.id/ Ade Alfath
VIVA – Ratusan orang dari Paguyuban Nelayan Pengolah Ikan Muara Angke kembali berunjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017. Mereka menagih janji Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta.
"Salah satu janji konkretnya Pak Anies-Sandi adalah menolak reklamasi. Kami perwakilan dari nelayan ini sesungguhnya adalah perwakilan yang terdampak langsung dari reklamasi. Perwakilan dari Muara Angke, Muara Kamal, yang mata pencahariannya hilang akibat reklamasi ini," kata Tim Lawyer Korban Reklamasi, Taufiqurrahman.
Mereka juga menyuarakan tuntutan agar Anies-Sandi memecat Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, dan Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuti Kusumawati. Mereka berdua dianggap melanggar hukum terkait pencabutan moratorium reklamasi.
"Bu Tuti ini sangat terlibat langsung dalam pengelolaan tata ruang. Perizinan ini sangat berantakan, tapi beliau berani mengambil kebijakan untuk melanjutkan," ujarnya.
Dia menambahkan, "Kalau Pak Sekda sangat terlibat langsung terkait penandatanganan perjanjian pulau D. Perjanjian ini ditandatangani tanggal 23 Agustus di mana status moratorium masih aktif. Kita sama tahu moratorium dicabut 5 Oktober sehingga dari perspektif hukum ini sudah melanggar," tuturnya.
Para nelayan itu pun mengancam akan terus melakukan aksi serupa jika tuntutannya tidak didengar. "Kami hadir di sini untuk meyakinkan bahwa reklamasi ini tidak berpihak kepada rakyat. Selama aksi ini belum didengar, belum disampaikan secara tegas oleh Gubernur dan Wagub, kami akan terus menggelar aksi," katanya. (ase)
Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura
Angin puting beliung terpantau berputar hebat dan menerjang perairan selat Madura, tepatnya di wilayah pesisir barat Kabupaten Bangkalan, Madura, pada Rabu
