Badrun Bunuh Imam saat Minta Uang untuk Kencani Pacar

Polisi memeriksa mayat pria dalam karung di Terminal Kampung Rambutan.
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA – Polisi menemukan fakta baru dalam kasus pembunuhan Imam Maulana, pria yang jasadnya dibuang ke Terminal Kampung Rambutan usai dibunuh kekasih sesama jenisnya, Badrun, di tempat kerja mereka di Clean House Laundry, Ruko Citra Grand, Cibubur, Bekasi.

Ribuan Pemudik Berangkat dari Terminal Kampung Rambutan

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, terungkap Badrun mengetahui Imam memiliki kekasih wanita, setelah korban meminta uang kepada pelaku untuk bekal menemui pacarnya di Bandung.

Mengetahui hal itu, Badrun cemburu dan marah. Lalu dia menghabisi nyawa Imam sebelum pria itu menemui kekasih wanitanya.

Puncak Arus Mudik dari Terminal Kampung Rambutan Diprediksi pada 7-8 April 2024

"Seperti yang sudah kami sampaikan, korban punya teman akrab di Bandung. Korban pernah minta uang ke tersangka Rp3 juta untuk ke Bandung. Kemarin juga sempat minta lagi untuk ke Bandung juga, minta Rp2 juta, tapi tersangka tidak punya. Kemudian ada sebab-sebab, ada kecemburuan," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 16 November 2017.

Hingga kini polisi belum melakukan pemeriksaan pada wanita itu. Sebab, polisi masih mencari keberadaan pelaku. "Belum ya," kata Argo.

Kisah Horor Ojol Bawa Penumpang Tak Kasat Mata dari Kampung Rambutan ke Fatmawati

Dari pengakuannya, pelaku mengaku jadi suka sesama jenis karena trauma pernah dilecehkan temannya yang juga pria pada umur 13 tahun. Atas hal itulah, ia pun jadi pencinta sesama jenis. Meski begitu, menurut Argo hal itu perlu didalami lagi oleh dokter.

Badrun menghabisi nyawa Imam pada Minggu, 12 November 2017 sekira pukul 00.00 WIB di Ruko Citra Grand Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. Di lokasi itu, korban dicekik, ditendang pada bagian kemaluannya, dibenturkan tengkuknya ke pinggir tangga lantai hingga tewas.

Usai tewas, korban dibungkus memakai plastik laundry, plastik tebal, kemudian karpet dan diikat dengan tali jemuran. Setidaknya, selama satu hari jasad Imam sengaja dibiarkan terbungkus di sana.

"Pelaku selanjutnya menyimpan mayat korban di sudut bagian tengah ruangan, ditutupi dengan baju-baju laundry," ujar Hendy F Kurniawan.

Lalu, Badrun membuang jasad Imam ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Mayat korban baru ditemukan Selasa sore, 14 November 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya