Massa Aksi Reuni 212 Mulai Bubarkan Diri

Massa reuni 212 mengibarkan bendera Palestina dan HTI.
Sumber :
  • Viva.co.id/Muhammad Yudha Prasetya

VIVA – Acara Reuni Akbar 212 dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar hari ini di kawasan Monas, Jakarta Pusat, sudah mulai berakhir. Massa yang berkumpul terlihat mulai membubarkan diri.

Habib Rizieq Sempat Khawatir Hadir ke Reuni 212: Takut Ditangkap Lagi

Hingga ba'da zuhur ini, sejumlah massa  mulai terlihat bergerak keluar meninggalkan kawasan Monas. Mereka kembali ke kendaraan atau bus-bus yang pagi tadi membawa mereka ke kawasan Monas ini.

Massa yang bubar berbarengan itu  tak pelak membuat arus lalu lintas di depan Stasiun Gambir menjadi macet dan terhambat. Kemacetan terjadi pada dua arah jalan. Akibatnya banyak kendaraan yang mencoba keluar dari kawasan Monas untuk menghindari kemacetan. 

Panitia Klaim Tak Ada Orasi Politik di Reuni 212: Fokus Munajat dan Salawat

Padahal, masih banyak bus-bus, mobil pribadi, bahkan hingga motor-motor milik para peserta aksi yang terparkir di sepanjang trotoar dan pinggir jalan di sekitar kawasan Monas tersebut.

Banyak Bendera Ormas Bertebaran

Panitia Reuni 212 Tak Undang Anies Baswedan, Habib Rizieq Masih Pikir-pikir

Meskipun acara ini didedikasikan sebagai ajang silaturahim bagi para 'alumni' aksi 212 tepat setahun yang lalu, namun berbagai elemen masyarakat khususnya bermacam-macam varian ormas Islam pun turut ikut serta berpartisipasi di dalamnya.

Pantauan VIVA di lapangan, tak sedikit bendera yang memperlihatkan sejumlah simbol dan bentuk partisipasi para lembaga atau ormas tersebut, seperti misalnya bendera Palestina yang ikut berkibar di sejumlah titik kawasan Monas.

Selain itu, ada juga bendera hitam bertuliskan lafadz syahadat berwarna putih atau bendera putih bertuliskan lafadz syahadat berwarna hitam, yang ikut dikibarkan oleh para peserta aksi. Biasanya bendera itu dikibarkan oleh ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Tak ketinggalan, bendera atau spanduk putih berlogo segitiga hijau dengan gambar bintang di dalamnya -yang menjadi lambang ormas Front Pembela Islam atau FPI- pun cukup sering terlihat berkibar di tengah kerumunan massa.

Biasanya, bendera itu dibawa oleh sekelompok orang berseragam putih-putih ala FPI, lengkap dengan atribut baret serta sepatu boot putih ala seragam para satgas keamanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya