VIVAnews – Untuk pertama kalinya, Rumah Sakit Sanglah, Bali melakukan operasi tumor otak pasien dalam keadaan sadar. Cara operasi yang dilakukan langsung pada sasaran yang dituju pun hanya membutuhkan waktu satu jam.
Dokter yang terlibat sebanyak enam orang yakni tiga dokter ahli bedah saraf dan anestesi. Pasien bernama Ketut Rimbang, (64) asal Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan dengan metode awake craniotomy atau operasi membuka tengkorak yang pasiennya dalam keadaan sadar.
Dalam operasi itu, pasien dalam keadaan sadar dan seolah tak merasakan sakit dengan tetap dapat menggerak-gerakkan semua organ tubuh, membaca koran, bahkan berbicara dengan mengangkat telepon saat ponselnya berbunyi.
"Operasi ini dilakukan dengan kelainan di tempat-tempat yang vital seperti di pusat gerak, bicara. Dengan cara ini diharapkan dapat bisa
dilakukan pengetesan secara langsung yang mengalami gangguan," terang dokter ahli bedah saraf, Sri Maliawan, saat ditemui VIVAnews, Kamis 8 Januari 2008.
Karena pada pasien ini, tumor yang dialami mulai mengganas dan menyebar di seluruh bagian otak hingga menekan sistem geraknya. Saat datang pertama kali ke rumah sakit, pasien dalam kondisi mengalami kelumpuhan di bagian tangan dan kaki kiri.
Yang berpengaruh selain peran dari dokter anestesi ini adalah kesiapan pasien dengan denyut jantung, tekanan darah perlu dijaga. Hal ini lantaran kalau jantung berdetak kencang dan tensi naik, maka darah yang mengalir ke otak semakin deras.
"Peran dokter anestesi adalah menenangkan pasien supaya rileks dan membuat nyaman dengan tetap menjaga napas supaya stabil," tutur dokter spesialis anestesi, Putu Pramana.
Yang terpenting dalam cara ini adalah bagaimana membuat pasien tetap optimis tenang selama menjalani operasi dengan metode tersebut.
Laporan: Wima Saraswati | Bali
Cek Kesiapan Arus Balik di Bandara Soetta, Menhub: Saya Dapat Kejutan di Sini
Kejutan yang dimaksud Menhub Budi Karya Sumadi terkait jumlah pergerakan pesawat dan penumpang saat arus mudik di Bandara Soetta.
