Cara Baru Operasi Tumor

Mulai Dikembangkan di Rumah Sakit Jepang

VIVAnews – Kemajuan teknologi dunia kesehatan terus berkembang pesat. Dengan cara memberikan obat bius yang dilakukan dokter anestesi, pasien yang menganggap ngeri menjalani operasi, perlahan mulai ditepis.

Dokter anestesi memiliki peran untuk menenangkan pasien supaya tidak stres dan bersikap tenang. Dengan metode yang dilakukan yaitu memberikan sedasi (efek kantuk), analgesia (tanpa rasa sakit), hemodinamik yang stabil, jalan napas yang terjaga selama operasi berlangsung.

"Pasien tetap sadar dan yang penting kooperatif untuk pemeriksaan fungsi neurologis selama operasi," ujar dokter ahli anestesi Rumah Sakit Sanglah, Putu Pramana, Kamis, 8 Januari 2009.

Teknik ini mulai diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 2003 di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Kemudian berkembang di RS di Semarang dan kini RS Sanglah untuk yang pertama kalinya. Sekarang beberapa RS di kawasan Asia sudah mulai mengembangkan teknik neuro anestesi ini, terutama di Jepang.

Teknik anestesi ini awalnya dipakai untuk operasi pada epilepsi yang menyerang pada saraf motorik. Belakangan cara ini dipakai untuk pembedahan tumor pada daerah vital atau eloquent termasuk daerah korteks motorik, sensorik, area broca, wernicke.

Selama pasien menjalani operasi, sembari mengotak-atik otak yang terbuka, dokter meminta pasien untuk tetap menggerak-gerakkan tangan dan kakinya.

"Kami bisa memantau langsung dengan sambil tanya bagaimana pandangannya dia apakah rabun, atau tubuhnya tiba-tiba terasa panas, apakah pergerakannya terganggu," ungkap dokter yang belajar teknik ini di RS Bandung.

Pasca operasi pun pasien tak merasakan sakit karena telah dibuat dengan dibantu obat-obatan. "Kalaupun ada itupun kecil sekali dan pasien pun tak merasakan kalau kepalanya baru saja diotak-atik sarafnya," imbuhnya.

Cara ini nantinya juga akan dikembangkan ke tindakan pembedahan untuk penyakit yang waktu operasinya singkat. Kalau untuk operasi dalam waktu yang lama, misalnya empat jam pasiennya lelah juga dan membosankan.

Yang terpenting pasien ini harus kooperatif, sementara tindakan operasi serupa untuk anak-anak dikhawatirkan saat operasi dilakukan karena tak terasa, dia tiba-tiba turun dengan melompat dari tepat tidur, kelakar Pramana.

Laporan : Wima Saraswati/Bali

Viral Inses Adik-Kakak, Bagaimana Hukum Nikah dengan Saudara Kandung? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat
Sandra Dewi dan Harvey Moeis.

Perjalanan Karier Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menambahkan tersangka baru dalam kasus korupsi yang terkait dengan perdagangan komoditas timah. Suami Sandra Dewi Harvey Moeis tersangka

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024