- Antara/ Asep Fathulrahman
VIVAnews - Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengungkapkan adanya kegiatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berupaya mengajak warga Ahmadiyah kembali ke Islam. Komisi I DPR RI pun mendapatkan laporan kegiatan yang diduga melibatkan 56 Komando Rayon Militer (Koramil) di bawah Kodam Siliwangi, Jawa Barat.
Menurut Hasanuddin, para anggota TNI masuk ke desa-desa di 56 Koramil yang berada di wilayah Jawa Barat. "Babinsa mendata anggota Ahmadiyah dan ini menimbulkan ketakutan," kata Hasan saat jumpa pers di Komisi I DPR, Selasa, 15 Maret 2011.
Menurut dia, dalam operasi itu mereka mengumpulkan dan mengadakan upacara dan pertobatan agar penduduk keluar dari Ahmadiyah. Kemudian, imam Ahmadiyah diganti. Hal itu dilakukan Kodam Siliwangi bersama Majelis Ulama Indonesia.
"Ini melanggar ketentuan berlaku, tidak sesuai tugas pokok TNI," ujar Hasan. Menurutnya, kejadian itu terjadi setelah terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang pelarangan aktivitas Ahmadiyah.
Hasan menduga, apa yang dilakukan Kodam Siliwangi tersebut sudah melanggar Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, khususnya pasal 7 ayat 2.
"Saya melihatnya tidak paham aturan dan menjadi berlebihan, kalau Kodam ada perwira rohani, membantu Majelis Ulama Indonesia. Tidak berpakaian dinas, OK, tapi ini berpakaian loreng-loreng masuk ke desa, sama saja kembali ke zaman orde baru," ujar Hasan.
Komisi I pun akan melakukan rapat dengar pendapat dengan Panglima TNI untuk klarifikasi laporan yang baru diterima ini. "Besok akan kami pertanyakan," ucapnya.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyesalkan TNI terlibat pada persoalan yang seharusnya memberi perlindungan. "Saya tidak masuk pada wilayah Ahmadiyah-nya, tapi kalau ada kekerasan mestinya memberi perlindungan," ujar Pramono. (adi)