Tak Ada Jaminan Nazar Bicara Setelah Dipindah

Selasa, 23 Agustus 2011 - 21:57 WIB

Oleh :

Syahrul Ansyari,

Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua

Sumber :

Antara

VIVAnews - Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi Abdullah Hehamahua mengatakan, permintaan Muhammad Nazaruddin untuk dipindah dari Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobile Kelapa Dua, Depok ke Rutan Cipinang tergantung kepada keputusan pimpinan KPK.

Abdullah mengatakan, kemarin dirinya sudah meminta Nazaruddin bersumpah apabila Nazar sudah dipindah maka dia akan memberikan keterangan yang sebenarnya pada KPK. "Tapi berdasarkan kajian-kajian psikologis tidak ada jaminan, bahwa setelah Nazar dipindah dia akan ngomong," kata Abdullah di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Selasa 23 Agustus 2011.

Karena ragu, Komite Etik menyerahkan semua keputusan ini pada pimpinan KPK. "Di situlah Komite Etik akan mengambil kesimpulan," kata Abdullah. Jika pimpinan KPK setuju untuk memindahkan Nazar dari Mako Brimob, maka Komite Etik akan menagih janji Nazar. Namun, apabila pimpinan KPK tidak setuju untuk memindahkannya, maka Komite Etik tidak akan memanggil Nazaruddin untuk diperiksa.

"Jadi cukup saja keterangan dari saksi-saksi yang ada. Dan keterangan yang dia sampaikan kemarin sudah cukup menjadi keterangan komite etik untuk membuat kesimpulan," kata dia.

Menurut pengkajian, kata Abdullah, Nazaruddin mempunyai sifat yang sukar dipegang kata-katanya. Hal ini membuat Komite Etik berpendapat dalam mengusut kasus korupsi Wisma Atlet ini tak perlu menggunakan keterangan dari Nazaruddin. "Tapi dari yang lain-lain juga menjadi rujukan bagi kita, baik internal maupun eksternal termasuk dari bekas staf dia, atau dari bekas orang dekat," kata Abdullah.