Roket Rusak, 3.000 Peluru TNI AD Sempat "Nganggur"

Latihan Kesenjataan Terpadu
Sumber :
  • ANTARA/Seno S

VIVAnews - Pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menjadi penting. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, mengungkapkan beberapa alasan pentingnya alutsista.

Salah satu alasan Pramono adalah soal ketertinggalan dengan negara lain. "Kita tertinggal dengan negara tetangga. Ada satu yang buat saya miris, negara tetangga sudah punya tank kelas berat, kita masih kelas ringan," kata Pramono di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2012.

Selain sudah tertinggal dengan negara lain, Pramono mengungkapkan, banyak juga alutsista yang dimiliki sudah uzur. Bahkan, ada salah satu meriam buatan tahun 1952 yang masih digunakan prajurit.

"Prajuritnya itu sudah pensiun, alatnya itu masih kami pakai," kata Pramono sambil berkelakar yang mengundang gelak tawa yang lain.

Contoh lainnya kenapa alutsista itu mesti diperbaharui dan digantikan adalah Roket RL 130 mm yang dimiliki TNI AD. "Roketnya sudah mati, tapi pelurunya masih ada 3.000," kata adik bungsu Ibu Negara Ani Yudhoyono ini.

Namun, bukan berarti ketertinggalan itu didiamkan begitu saja. Pramono meminta anak buahnya untuk mengutak-atik roket itu. Hingga akhirnya bisa menyala dan 3.000 peluru itu tidak terbuang sia-sia.

"Artinya, anak-anak kami, jika didorong bisa menghasilkan. Insya Allah Roket jenis ini juga akan kami ganti," ujar Pramono. "Jadi, apa salah jika alutsista yang ada diganti yang lebih baru, lebih modern?"

Kendati begitu, Pramono mengakui TNI AD mendapat alokasi anggaran paling sedikit dari anggaran militer TNI tahun 2012. Berapa? Yakni sebesar Rp14 triliun. Sementara itu, TNI AL Rp22 triliun dan TNI AU Rp20 triliun.

"Tapi, kami tidak boleh iri. Anggaran sedikit semaksimalkan mungkin untuk membeli alutsista yang baik," ujar Pramono. (art)

Taeyong Resmi Wajib Militer, Dapat Dukungan Hangat dari Anggota NCT
Presiden Jokowi dan Wapres KH. Ma'ruf Amin Serahkan Zakat

Jokowi Bakal Gelar Rapat Kabinet Terbatas Bahas Dampak Konflik Iran vs Israel Hari Ini

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) rencananya menggelar rapat internal untuk membahas situasi geopolitik dunia pada hari ini.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024