Tuntut Gaji, Polisi di Bukittinggi Serang Wakapolres Pakai Parang

Ilustrasi/Pemeriksaan senjata api
Sumber :
  • ANTARA/Syaiful Arif

VIVAnews - Seorang polisi berpangkat Brigadir di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin 3 Juni 2013 mengamuk karena menuntut pembayaran gajinya. Polisi itu ditembak oleh Wakapolres Bukittinggi karena menyerang pakai parang.

Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Mainar Sugiarto menjelaskan, anggota yang bersangkutan mengamuk karena menuntut pembayaran gajinya selama empat bulan yang memang sengaja ditahan.

"Empat bulan terakhir tidak masuk kerja, tadi siang datang minta gaji. Menurut aturan, satu bulan saja tidak kerja sudah bisa dihentikan gajinya," katanya kepada VIVAnews.

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Ditambahkan Mainar Sugiarto, anggota itu datang sekitar pukul 13.00 WIB, dan mengamuk di ruang bendahara Polres Bukittinggi. Karena tidak ada izin pimpinan, staf bendahara tidak memberi gaji yang ditagih anggota itu. Karena dipukul, staf tersebut kemudian lari.

"Dia pergi dan kembali lagi sambil membawa parang. Dia bacok pintu kantor bendahara dan merusak barang di dalam kantor. Dia mengamuk dan mencari Kapolres," katanya.

Masih sambil menenteng parang, anggota itu kemudian menemui Wakapolres yang berada di lapangan Mapolres dan mengancam akan membacok bila gajinya tidak dibayarkan.

"Jadi di sini saya jelaskan, tidak ada aksi saling tembak. Wakapolres memberi tembakan peringatan, tapi anggota itu tetap mengamuk dan ingin menyerang. Jadi Wakapolres langsung menembak kaki anggota itu," katanya lagi. (umi)

PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian (bertopi) saat memantau pelaksanaan Sidak ke sejumlah SPBU di Pontianak, Kamis 28 Maret 2024. Pemkot menemukan masih ada SPBU yang takarannya belum sesuai. (Adpim Pemkot Pontianak)

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengawas Kemetrologian menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024