Sumber :
- Antara/ Feny Selly
VIVAnews - Sebagian warga Sumatera Selatan mengikuti pemungutan suara ulang pemilihan kepala daerah, hari ini, Rabu 4 September 2013. Pemungutan suara ulang itu merupakan perintah Mahkamah Konstitusi setelah menyidang sengketa hasil pemilukada.
Ong Berlian, Komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumsel, mengatakan pihaknya telah menyiapkan logistik pemilihan dan mendistribusikannya ke Tempat-tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kotak suara, bilik suara, bantal, alat coblos, tinta penanda pemilih, poster
Baca Juga :
Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan
pasangan calon, spanduk, formulir undangan, formulir berita acara, dan formulir rekapitulasi serta amplop ke PPK penyelenggara pemungutan
ulang telah dikirim,” kata Ong.
Menurutnya, semua kelengkapan tersebut sama dengan pada Pilkada 6 Juni lalu. Yang membedakan hanyalah kalimat Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada surat suara dan fomulir. "Kalimat itu untuk menandakan pemungutan suara ini atas perintah MK," ujarnya.
Ong menjelaskan secara keseluruhan pemungutan suara diulang di 5.148 TPS di lima kabupaten dan kota. Setelah pencoblosan, surat suara akan dikawal langsung oleh petugas kepolisian disaksikan petugas Satpol PP serta Panitia Pengawas Kecamatan.
"Kami berharap pemungutan suara ulang nanti berjalan lancar," Ong berharap.
Sebelumnya, MK memutuskan pemilihan ulang harus digelar di lima daerah, yaitu Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur, dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan di Kabupaten OKU Selatan.
Warga yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap pemungutan suara ulang itu ada 2.019.181. Jumlah itu tersebar di Palembang 1.139.247 pemilih, Prabumulih 126.030, OKU 247.646, OKU Timur 489.438, dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan OKU Selatan 16.820.
Pemilu Kepala Daerah ini diikuti empat pasangan calon, yakni: Eddy Santana Putra - Anisja Djuita Supriyanto alias Wiwiet Tatung (nomor urut 1), Iskandar Hasan - Hafisz Tohir (2), Herman Deru - Maphilinda Boer (3), dan Alex Noerdin - Ishak Mekki (4). (kd)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, semua kelengkapan tersebut sama dengan pada Pilkada 6 Juni lalu. Yang membedakan hanyalah kalimat Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada surat suara dan fomulir. "Kalimat itu untuk menandakan pemungutan suara ini atas perintah MK," ujarnya.
