Sumber :
- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh. Penganugerahan tersebut merupakan penghormatan negara atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada negara.
Baca Juga :
Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu
Penganugerahan gelar kepada ahli waris ketiga tokoh ini dilakukan langsung oleh Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Jumat 8 November 2013. Pemberian gelar ini berdasarkan kepada Keputusan Presiden RI Nomor 68/TK/2013 tertanggal 6 November 2013.
Ketiga tokoh tersebut adalah, almarhum Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang, almarhum Lambertus Nicodemus Palar, dan almarhum KRT Radjiman Wediodiningrat.
Sebagai informasi, TB Simatupang merupakan salah satu dari dua tokoh militer yang hadir dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda pada 1949 lalu. Pada periode 1950-1954, TB juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang RI.
Bahkan, tokoh yang namanya saat ini dijadikan nama salah satu ruas jalan di Ibukota Jakarta ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Panglima Besar Jenderal Soedirman dan ikut bergerilya.
Sedangkan tokoh kedua, Lambertus, merupakan salah seorang seorang diplomat ulung pada era kemerdekaan. Salah satu jasanya, pada 1947, berhasil mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk memerintahkan Belanda melakukan gencatan senjata dengan RI.
Ia juga berhasil meyakinkan tentang eksistensi bangsa dan negara Indonesia kepada perwakilan bangsa-bangsa di PBB.
Tokoh ketiga, Radjiman yang pernah menjabat sebagai Ketua Boedi Oetomo pada 1915-1923 dan Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1944.
Ia dinilai berjasa dalam mengendalikan perbedaan pendapat di antara anggota BPUPKI tentang dasar negara dan menyampaikan ide-ide kemerdekaan. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bahkan, tokoh yang namanya saat ini dijadikan nama salah satu ruas jalan di Ibukota Jakarta ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Panglima Besar Jenderal Soedirman dan ikut bergerilya.
