Kemenhub Ungkap Peringkat Enam Maskapai Langganan "Delay"

WNI Tiba Dari Mesir
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Game MMORPG Tarisland Siap Menggebrak, Ada Streamer Indonesia
- Kementerian Perhubungan merilis data mengenai pembatalan dan penundaan (delay) jadwal penerbangan oleh maskapai di tanah air. Kriteria
delay
1 Poin dari Markas Persib Cukup Membuat Bhayangkara FC Bersyukur
adalah pesawat terlambat lepas landas selama lebih dari 15 menit dari jadwal.
BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, kepada VIVAnews, Sabtu 14 Desember 2013 mengungkapkan, berdasarkan Pasal 146 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, faktor keterlambatan mencakup beberapa faktor teknis operasional.

Faktor ini seperti bandara keberangkatan dan tujuan tidak dapat digunakan untuk operasional pesawat, bisa juga lingkungan menuju bandara atau landasan terganggu.

Berikut adalah rincian data Kementerian Perhubungan mengenai keterlambatan:

1. Lion Air: 20.882 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (27,43 persen).


- Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (26,64 persen).


- Kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (1,2 persen).


- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (0,2 persen).


2. Garuda Indonesia: 10.083 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (24,44 persen).


- Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (23,21 persen).


- Kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (3,26 persen).


- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (1,05 persen).


3. Sriwijaya Air: 7.242 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (30,45 persen).


- Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (47,36 persen).


- Kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (5,14 persen).


- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor cuaca (0,79 persen).


4. Indonesia AirAsia: 6.691 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (32,45 persen).


- Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (24,17 persen).


- Kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (1,05 persen).


- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (0,82 persen).


5. Merpati Nusantara Airlines:  5.758 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (14,16 persen).


- Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (26,66 persen).


- Kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (3,08 persen).


- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional (2,04 persen).


6. Wings Air: 5.584 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (23,07 persen).


- Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (28,26 persen).


- Kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional (2,78 persen).


- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor lain-lain (0,45 persen). (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya