- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto kembali mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan adanya tindak pidana korupsi dalam pembebasan lahan di taman Bersih Manusia Wibawa (BMW), Jakarta Utara.
Menurut Prijanto, kedatangannya yang kedua kalinya ini adalah untuk menambah bukti data terkait pelaporannya tersebut. "Kedatangan saya untuk menambah data kasus taman BMW," ujar Prijanto di Gedung KPK, Kamis 13 Maret 2014.
Dia menuturkan, kali ini dia membawa sejumlah bukti baru bersamanya, salah satunya adalah terkait berita acara serah terima lahan.
Prijanto menjelaskan, pada saat berita acara tersebut ditandatangani ketika era Gubernur Sutiyoso, di dalamnya masih belum terdapat lampiran surat pelepasan hak. Dan surat tersebut baru diserahkan setelah setahun kemudian.
"Jadi berita acara serah terima itu ditandatangan tanggal 8 Juni 2007, lampirannya baru diberikan 11 Juli 2008," tuturnya.
Namun Prijanto sendiri menegaskan bahwa dirinya hanya melaporkan dugaan korupsi saja, tidak menunjuk seseorang sebagai terlapor. Menurutnya, penunjukkan seorang sebagai tersangka atau saksi adalah kewenangan penyidik.
"Saya disini tidak menunjuk orang, jadi saya tidak melaporkan seseorang. Siapa yang nanti menjadi tersangka atau saksi itu nanti penyidik,"terang Prijanto
Pada 7 November 2013 lalu, Prijanto melaporkan adanya penyimpangan dalam pembebasan lahan di Taman BMW, Jakarta Utara ke KPK. Menurutnya dari berita acara penyerahan lahan taman tersebut dari pengembang kepada Pemda DKI tertulis luas lahan 26 hektare. Sementara dalam surat pelepasan hak dari pemilik tanah kepada pengembang hanya sekitar 12 hektare.
"Artinya ada 14 hektare luas tanah yang hilang dan bernilai ratusan miliar," ujarnya. Selengkapnya laporan Prijanto ke KPK di .(eh)
Baku Tembak, TNI-Polri Berhasil Adang KKB yang Hendak Serang Polsek dan Koramil
Satgas Damai Cartenz Berhasil Hadang Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata di Intan Jaya Papu Tengah
