Umat Muslim Harus Bersatu Menolak Pembongkaran Makam Nabi

Nabi Muhammad SAW.
Sumber :
  • worldpress.com
VIVAnews
10 Negara Bagian Amerika Serikat dengan Standar Hidup Terburuk, Berjuang Melawan Kemiskinan
- Rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW ramai diberitakan media internasional. Di Indonesia, wacana ini ditanggapi kalangan Nahdlatul Ulama di Malang. Isu tersebut dianggap tidak rasional dan berasal dari pemikiran Islam yang radikal.

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

"Itu masih sebatas pemikiran dari tokoh Wahabi. Karena pemikiran maka lawannya harus dengan pemikiran pula," kata Wakil Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Indonesia atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU), KH Fahrurrozi, Jumat 5 September 2014.
8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Gejala Menopause


Menurutnya rencana yang disampaikan sejumlah tokoh wahabi itu tertuang dalam proposal dan disampaikan ke pemerintah Arab Saudi. Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pemeritan Arab Saudi. Namun jika proposal tersebut diterima umat muslim di seluruh dunia harus bersatu menolak ide tersebut.


"Tidak saja di Indonesia, tapi di seluruh dunia harus menolak rencana itu," katanya.


Umat muslim menurutnya wajib menolak pemikiran yang berakar dari gerakan radikal, dengan menganggap pengunjung yang datang ke makam adalah syirik. Menurutnya, anggapan tersebut tidak memiliki dasar. Orang yang datang ke makam tidak bisa diartikan dengan menyembah makam.


"Coba saja tanyakan pada pengunjung makam Nabi. Mereka pasti tetap menyembah Allah SWT, kunjungan itu hanya bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW," katanya.


Jika ide tersebut semakin membesar menurutnya ormas Islam harus membuat pernyataan sikap bersama yang dikirimkan ke pemerintah Arab Saudi. Sebab menurutnya, makam Nabi tidak lagi menjadi otoritas pemerintah Arab Saudi meski berada di wilayah negara mereka.


"Meskipun faktanya makam itu ada di wilayah mereka, tetapi keputusan untuk memindah atau menghancurkan makam adalah hal yang berbeda. Ormas Islam bisa mengirim pernyataan sikap tentang rencana ini. Sebab pemikiran harus dilawan dengan pemikiran pula," katanya.


Seperti diberitakan beberapa media internasional, pemerintah Arab Saudi berencana untuk membangun masjid terluas di dunia. Masjid yang akan dibangun di Madinah itu diharapkan akan menjadi bangunan terbesar dengan kapasitas 1,6 juta orang.


Namun, pembangunan masjid itu akan menyebabkan makam orang terpenting bagi umat Muslim harus diratakan. Sebab lokasinya berada di dekat Masjid Nabawi, masjid tua yang berisi makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya, yaitu Abu Bakar dan Umar Bin Khatab.
(D.A. Pitaloka/Malang)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya