- Antara/ Ari Bowo Sucipto
VIVAnews - Habitat lutung Jawa terancam punah, menyusul berkurangnya kelompok hewan ini di sejumlah daerah. Menurut organisasi perlindungan dan pelestarian satwa liar, Profauna (Protection of Forest and Fauna) Indonesia, sejak lima tahun terakhir, habitat lutung Jawa mulai berkurang.
“Meski tidak diketahui pasti jumlahnya, bisa diketahui dari berkurangnya kelompok besar Lutung Jawa di sejumlah taman nasional di pulau Jawa," kata Swasti Prawidya Mukti, aktivis Profauna, kepada VIVAnews di Yogyakarta, Jumat 19 September 2014.
Lutung Jawa merupakan golongan Apendix 2, satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 dalam daftar lampiran.
Habitat lutung Jawa berada di sejumlah wilayah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kalau di DIY, saya kira masih ada habitatnya, mungkin tidak banyak, di kawasan Merapi dan Merbabu. Jawa Timur di Blitar, dan sejumlah taman nasional, begitu juga di Jawa Barat," katanya.
Swasti mengungkapkan, pihaknya pernah melihat dan mendengar ada lutung Jawa yang diperjualbelikan secara online. Harganya Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta. "Yang paling mahal adalan anakan, atau bayi lutung, harganya bisa sampai Rp1,5 juta."
Maraknya perdagangan lutung Jawa itulah yang kemudian mendorong Profauna melakukan gerakan pelestarian lutung Jawa. Salah satunya adalah melakukan aksi teaktrikal dengan mengurung seorang wanita di dalam kandang di depan kantor DPRD DIY.
"Aksi ini sebagai wujud keprihatinan kami terhadap maraknya perdagangan lutung Jawa. Kami berharap, dengan aksi ini masyarakat bisa ikut membantu melestarikan lutung Jawa, agar tidak diburu dan diperdagangkan," ujarnya. (asp)
Janji Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jaksel: Tanggal 20 Mau Pulang, Malah Pulang Selamanya
Kebakaran yang melanda toko frame, bernama Saudara Frame, menyebabkan 7 korban jiwa meninggal dunia seketika di lokasi. Api melahap dengan cepat ke seluruh toko 4 lantai.
