Asyik Api Unggun, Siswa SMK Kesurupan Massal

Paranormal mengobati korban kesurupan dengan memencet jempol
Sumber :
  • Antara/ Rahmad
VIVAnews
Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok
- Belasan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah kesurupan massal saat melakukan aktivitas berkemah di kampung Karanggeneng, Desa Sumurejo, Gunungpati, Semarang, Jumat malam 14 November 2014.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan kemah yang dilakukan oleh siswa SMK Muhammadiyah Semarang digelar sejak Kamis pagi 13 November 2014 hingga Sabtu siang 15 November 2014.
Dua Mobil Premium BMW Bakal Layani Antar Jemput Pasien RS


Peristiwa menghebohkan tersebut terjadi saat ratusan siswa hendak mengadakan acara wajib api unggun di lokasi perkemahan. Sekira pukul 20.30 WIB, para siswa tengah melingkar bersama untuk menyalakan api simbol keakraban Pramuka,


Mendadak, satu siswi menjerit histeris di antara siswa lain yang sedang berkumpul. Situasi bertambah horor sesaat kemudian, puluhan siswa lain juga mengalami kondisi serupa. Bahkan, beberapa diantaranya kalang kabut dan mengamuk.


"Mereka seperti kemasukan makhluk halus. Awalnya saya kira itu drama, tapi justru kesurupan sungguhan," kata Mudhofar Khanif, saksi mata kejadian.


Dia menjelaskan, jumlah siswa yang mengalami kerasukan terhitung belasan. Sebagian di antaranya terdiri atas anak laki-laki. Sejumlah kayu bakar untuk api unggun pun juga belum sempat dinyalakan.


"Para guru SMK Muhammadiyah langsung melakukan pertolongan. Para siswa yang kesurupan diangkat menjauhi 50 meter dari lokasi," imbuh pria yang juga guru SD Islam Bilingual An-Nisa Semarang itu.


Karena tangisan belasan siswa yang tak urung berhenti, akhirnya pihak sekolah memanggil ahli spiritual desa setempat untuk menyadarkan para siswa.


"Kondisinya habis hujan reda. Sekitar pukul 23.00 siswa yang kesurupan bisa disadarkan," beber dia.


Namun, kejadian kesurupan masih berlanjut pada Sabtu pagi 15 November 2014. Sekitar pukul 07.00, sejumlah siswa SMK Muhammadiyah kembali mengalami kesurupan meski hanya beberapa siswa.


Berdasarkan pengakuan masyarakat sekitar, lokasi tersebut memang sering dikenal mempunyai cerita-cerita mistis. Bahkan, pengelola bumi perkemahan, yakni pengurus Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) 11 Jawa Tengah telah memberikan sejumlah aturan yang tidak boleh dilanggar peserta.


"Salah satunya saat azan maghrib, tidak boleh berkeliaran di luar. Selain itu, diperingatkan agar tidak mengucapkan kata-kata kotor. Jika pantangan itu dilanggar konon katanya penghuninya marah," ujar Mudhofar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya