Sumber :
- REUTERS/Handout via Reuters
VIVA.co.id
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly, menyatakan bahwa pelaksanaan eksekusi mati tak terpengaruh situasi jika ada terpidana mati yang sakit. Begitu juga eksekusi terhadap Rodrigo Gularte yang dikabarkan mengalami gangguan jiwa.
Menteri menjelaskan, pada prinsipnya, tak ada ketentuan dalam Undang-Undang yang memerintahkan menunda atau membatalkan eksekusi terhadap terpidana mati yang sedang sakit. Eksekusi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun karena itu adalah perintah Pengadilan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Menteri menjelaskan, pada prinsipnya, tak ada ketentuan dalam Undang-Undang yang memerintahkan menunda atau membatalkan eksekusi terhadap terpidana mati yang sedang sakit. Eksekusi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun karena itu adalah perintah Pengadilan.
Kendati demikian, lanjut Yasonna, Kejaksaan tetap memeriksa kesehatan Rodrigo di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kementerian Hukum menunggu hasil pemeriksaan itu.
"Kita lihat saja nanti. Kan, tim Kejaksaan yang lebih melihat kondisi itu," kata Menteri kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2015.
Menteri memastikan pelaksanaan eksekusi sudah siap tapi dia merahasiakan waktunya. “Pokoknya kami sudah siap aja, begitu. Kalian pantaulah indikasinya," ujarnya.
Rodrigo adalah warga negara Brasil, terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi. Rodrigo Gularte terlibat kasus penyelundupan 19 kilogram kokain dalam papan seluncurnya pada 2004.
Dia dikabarkan mengalami gangguan kejiwaan. Pengacaranya, Utomo Karim, menyebut kliennya mengalami sakit jiwa. Bahkan, sepupunya, Angelita Muxfeldt, mengatakan bahwa Rodrigo tidak mengetahui akan segera dieksekusi mati.
Keluarga Rodrigo kini hanya fokus mengobati kesehatan yang bersangkutan. Lapas Pasir Putih di Nusakambangan telah merespons permintaan keluarga agar Rodrigo mendapatkan perawatan. Kepala Lapas itu, Hendra Eka Puta, memastikan Rodrigo sudah mendapatkan bantuan pendampingan psikologis. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kendati demikian, lanjut Yasonna, Kejaksaan tetap memeriksa kesehatan Rodrigo di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kementerian Hukum menunggu hasil pemeriksaan itu.
