Kesal Tomat Rp200 Per Kg, Petani Buang Hasil Panen

Tomat
Sumber :
  • REUTERS/Tomas Bravo
VIVA.co.id
Semangat Jessica Iskandar Bangun Bisnis Produk Lokal
- Harga tomat anjlok, petani mengaku sangat kecewa. Bahkan, mereka merasa kesal ketika hasil panennya hanya dihargai Rp200 per kilogram. Hal ini, dialami para petani di Garut, Jawa Barat.

Perdagangan RI Tak Terganggu Bom Sarinah, Kata BPS

Karena sulit menahan emosinya, mereka pun nekat membuang tomat hasil panennya di pinggir jalan.
Intip Sepuluh Tren Bisnis di 2016


Mereka pun mengaku kecewa dengan para pengepul sekaligus para pedagang yang hanya menerima harga Rp200 per kilogram. Padahal, ongkos kerja dan biaya pupuk lebih dari harga jual sekarang.


Karena hal ini, susana Jalan Raya Cikajang, Garut, Jawa Barat dibanjiri tomat. Bukan hanya di pinggir jalan, tomat juga terlihat berserakan di selokan. Sejumlah jalan, juga dipenuhi bertonton buah tomat yang dibuang para petani tomat.


Meski dinilai mubazir, namun hal ini dimanfaatan sejumlah warga untuk memungut tomat yang masih segar untuk dibawa pulang.


Para petani mengaku lelah menawarkan hasil panennya dengan harga yang cukup bagus. Namun, harga yang diterima tak lebih dari kisaran Rp500 per kilogram. Ini, membuat mereka merugi hingga 200 persen.


"Biasanya, di pasaran tomat dihargai Rp3.000 per kilogram. Namun sudah dua hari ini, dihargai Rp 200-Rp300 per kilogram," kata salah seorang pedagang.


Harga itu tentu tak sesuai dengan ongkos kerja para petani. Apalagi, pupuk yang digunakan untuk menanam tomat adalah pupuk dengan kualitas bagus.


Para petani pun berharap, pemerintah bisa membantu menstabilkan harga tomat dan segara mengambil langkah agar para petani tak merugi dan gulung tikar.


Laporan: Taufiq Hidayat/ Garut/ Jawa Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya