Sumber :
- Antara/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id
- Kerabat Keraton Yogyakarta berduka dengan meninggalnya Nurma Musa atau KRAy Nindyakirana Putri (85) yang merupakan istri kelima dari almarhum Sultan HB IX. Almarhumah meninggal dunia pada hari Rabu 2 September 2015 di Jakarta dan diterbangkan ke Yogyakarta, Kamis 3 September 2015.
Jenazah tiba di Keraton Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB dan disemayamkan di Kagungan Ndalem Bangsal Manis Keraton Yogyakarta. Upacara pelepasan jenazah dari Bangsa Manis Keraton Yogyakarta menuju makam Saptorenggo komplek makam raja-raja Mataram Imogiri Bantul, Yogyakarta dipimpin langsung oleh Sri Sultan HB X yang sekaligus raja dari Keraton Yogyakarta dan dihadiri kerabat Keraton Yogyakarta.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Jenazah tiba di Keraton Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB dan disemayamkan di Kagungan Ndalem Bangsal Manis Keraton Yogyakarta. Upacara pelepasan jenazah dari Bangsa Manis Keraton Yogyakarta menuju makam Saptorenggo komplek makam raja-raja Mataram Imogiri Bantul, Yogyakarta dipimpin langsung oleh Sri Sultan HB X yang sekaligus raja dari Keraton Yogyakarta dan dihadiri kerabat Keraton Yogyakarta.
Sekitar pukul 13.00 WIB jenazah dibawa menuju ke makam Saptorenggo dengan perjalanan sekitar 30 menit dari Keraton Yogyakarta. Jenazah sebelum dimakamkan, disalatkan di masjid yang ada di Panjimatan.
Usai disalatkan, peti jenasah kemudian diusung puluhan prajurit Keraton Yogyakarta menuju makam Saptorenggo menapaki anak tangga yang jumlah ratusan sehingga setiap ada lokasi pemberhentian peti jenazah diturunkan dan para prajurit pengusung peti jenasah beristirahat sebentar.
Tiba makam Saptorenggo peti jenazah langsung dibawa masuk ke lokasi makam yang kembali harus menapaki tangga yang cukup tinggi sebelum tiba ke liang peristirahatan terakhir Nindyakirana Putri yang satu deret dengan keempat istri HX IX yang telah meninggal dunia terlebih dahulu.
Ganjeng Gusti Pangeran Haryo (GKPH) Hadi Winoto yang turut mendampingi peti jenazah hingga ke makam Saptorenggo mengatakan KRAy Nindyakirana merupakan sosok seorang ibu tak berbeda dengan istri-istri Sultan HB IX yang lainnya.
"Semasa beliau hidup tidak membeda-bedakan anak-anak Sultan HB IX. Semua anak diperlakukan sama," katanya, Kamis 3 September 2015.
Gusti Hadi panggilan akrab dari anjeng Gusti Pangeran Haryo (GKPH) Hadi Winoto mengatakan sosok KRAy Nindyakirana semasa hidupnya banyak mendampingi Sri Sultan HB IX baik saat menjabat sebagai Wapres maupun jabatan lain di ibu kota. "Ibu Ninyakirana ini yang selalu mendampingi Ngarso Dalem IX," ujarnya.
Diakui Gusti Hadi, KRAy Nindyakirana lebih modern dibandingkan istri-istri Sultan HB IX lainnya yang tinggal di Yogyakarta. Hal ini tidak lepas karena kehidupan di perkotaan dan selalu mendampingi HB IX dalam acara pemerintahan. "Meski tampil lebih modern namun tidak pernah melepaskan budaya Jawanya," ucapnya.
Sejumlah kerabat Keraton Yogyakarta juga tampak melayat hingga ke makam Saptorenggo di antaranya GKR Mangkubumi, KPH Purbodingrat yang merupakan suami dari GKR Maduretno, cucu Sultan HB X dan kerabat keraton Yogyakarta yang lainnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sekitar pukul 13.00 WIB jenazah dibawa menuju ke makam Saptorenggo dengan perjalanan sekitar 30 menit dari Keraton Yogyakarta. Jenazah sebelum dimakamkan, disalatkan di masjid yang ada di Panjimatan.
