- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
VIVA.co.id - Genap sudah 50 tahun kisah Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Selama setengah abad, perjalanannya sudah menjadi sejarah hitam di Indonesia.
Beragam misteri masih banyak yang belum terungkap. Membahas atau pun menggali lebih dalam tentang peristiwa ini menjadi sesuatu yang tabu selama puluhan tahun.
Kini, gelombang pembicaraan tentang PKI dan segala macam kisah kejam di balik tragedi itu, kembali merebak dan cukup tersedia ruang publik.
[Baca: ]
Di linimassa Twitter, pembicaraan tentang G30S/PKI, merebak menjadi topik pembicaraan hangat. Beragam komentar muncul tentang sejarah kelam PKI di Indonesia.
Berikut sejumlah komentar netizen terkait G30S/PKI di usianya yang ke-50 tahun:
Akun bernama Aninditha Rahma @R_AninJKT48 menulis bahwa tragedi PKI bisa dimaafkan, namun tak bisa dilupakan begitu saja.
Forgive but don't forget ! Mari sejenak Mengheningkan Cipta dan berdoa untuk pahalawan Revolusi yg telah gugur dlm peristiwa #G30SPKI
— Aninditha Rahma (@R_AninJKT48) September 30, 2015
Lalu ada akun bernama Lintang Sekartaji@LintangStar. Dalam status Twitternya ia mengajak publik untuk tidak melihat tragedi G30S/PKI dari persepektif yang berbeda.
Bukan hanya 7 jendral yang jadi korban, tapi juga ratusan ribu bahkan jutaan orang tak bersalah yang dicap PKI. #G30SPKI
— Lintang Sekartaji (@LintangStar) September 30, 2015
Jika benar Presiden Jokowi minta maaf kepada PKI berarti yg salah dalam kasus G30SPKI itu adalah para TNI dan para Ulama. #G30SPKI
— Tommy Soeharto (@Tommy_Soeharto1) September 30, 2015/>
Akun Bung Fiersa Besari@FiersaBesari pun juga menulis terkait G30S/PKI.
Jangan buta sejarah. Bukan hanya tujuh jendral yang jadi korban, tapi juga satu juta orang yang dicap PKI #G30SPKI pic.twitter.com/tDXscBERuu
— Bung Fiersa Besari (@FiersaBesari) September 30, 2015