'G30S/PKI, Bukan Cuma Soal Tujuh Jenderal Dibunuh'

Ilustrasi/Peringatan 50 tahun G30 S PKI di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

VIVA.co.id - Genap sudah 50 tahun kisah Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Selama setengah abad, perjalanannya sudah menjadi sejarah hitam di Indonesia.

Beragam misteri masih banyak yang belum terungkap. Membahas atau pun menggali lebih dalam tentang peristiwa ini menjadi sesuatu yang tabu selama puluhan tahun.

Kini, gelombang pembicaraan tentang PKI dan segala macam kisah kejam di balik tragedi itu, kembali merebak dan cukup tersedia ruang publik.

Mengapa Tragedi 1965 Diburamkan?

[Baca: ]

Di linimassa Twitter, pembicaraan tentang G30S/PKI, merebak menjadi topik pembicaraan hangat. Beragam komentar muncul tentang sejarah kelam PKI di Indonesia.

Berikut sejumlah komentar netizen terkait G30S/PKI di usianya yang ke-50 tahun:

Akun bernama Aninditha Rahma @R_AninJKT48 menulis bahwa tragedi PKI bisa dimaafkan, namun tak bisa dilupakan begitu saja.


Lalu ada akun bernama Lintang Sekartaji@LintangStar. Dalam status Twitternya ia mengajak publik untuk tidak melihat tragedi G30S/PKI dari persepektif yang berbeda.
Kebangkitan PKI Itu Sesuatu yang Absurd


Tak ketinggalan putra Presiden kedua, Soeharto yakni, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, juga memberi pernyataan terkait G30S/PKI. Dalam kicaunya di akun Twitter, ia menyindir tentang kabar pemerintah hendak meminta maaf kepada keluarga PKI.

Jika benar Presiden Jokowi minta maaf kepada PKI berarti yg salah dalam kasus G30SPKI itu adalah para TNI dan para Ulama. #G30SPKI

— Tommy Soeharto (@Tommy_Soeharto1) September 30, 2015/>

Akun Bung Fiersa Besari@FiersaBesari pun juga menulis terkait G30S/PKI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya