Jokowi Tuntut Penyebar Isu Presiden Minta Maaf ke PKI

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017
- Presiden Joko Widodo siap mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak tertentu yang menyabarkan informasi bahwa Presiden akan meminta maaf ke Partai Komunis Indonesia (PKI).

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta
Sebelumnya, beredar agenda Presiden Jokowi akan hadir pada acara PKI dan Gerwani di Gelora Bung Karno pada hari ini, Rabu 30 September 2015. Disebutkan, Jokowi akan meminta maaf di dalam forum itu.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan sebenarnya Presiden Jokowi tidak mau ambil pusing. Tapi para menteri menilai, ini sudah mengarah ke fitnah.

"Kami ingatkan terlebih dahulu lah (sebelum ambil langkah hukum). Karena negara kita negara demokrasi. Kita menghormati hukum, kita tidak ingin nanti ada kesan bahwa selalu Presiden menggunakan kekuasaannya," ujar Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Keseriusan pemerintah untuk mengambil langkah hukum ini, kata Pramono, termasuk dengan dipanggilnya Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan ke Istana.

Pramono mengatakan, langkah itu diambil untuk membuat pelaku pembuat fitnah agar tobat.

"Aparat kepolisian sudah tahu orang yang menyebarkannya. Kalau yang bersangkutan tidak segera katakan tobat, nggak perlu dalam kondisi seperti ini. Harusnya kita lebih bersatu, tapi ini malah membuat isu baru, hal yang hanya meresahkan dalam masyarakat," ujar Pramono.

Fitnah bahwa Presiden Jokowi akan meminta maaf pada PKI, menurut Pramono, sudah masuk dalam taraf meresahkan masyarakat.

Padahal, lanjut dia, tidak pernah terpikirkan dan tidak pernah juga disinggung dalam pertemuan. Bahkan secara terbuka, kata Pramono, Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa tidak akan minta maaf pada PKI.

"Kami ingin memberikan peringatan kepada teman-teman yang suka melakukan fitnah seperti itu, apalagi padi hari ini jam 10 pagi Presiden akan ketemu ini dan sebagainya, sama sekali itu tidak benar," kata politikus PDI Perjuangan ini. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya