Luhut Minta Jatuhnya Super Tocano Segera Diinvestigasi

Evakuasi pesawat Super Tucano yang jatuh di Malang, Jawa Timur. Rabu 10 Februari 2016.
Sumber :
  • D.A.Pitaloka/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meminta investigasi dilakukan atas jatuhnya pesawat Super Tucano 1308 di Malang, Jawa Timur pada Rabu 10 Februari 2016 lalu.

Ketakutan, Ratusan Mahasiswa NTT di Malang Pilih Pulang

"Hemat saya perlu ada penelitian kenapa itu terjadi (pesawat jatuh)," kata Luhut, di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat 12 Februari 2016.

Luhut mengatakan, pesawat yang akurasi pengebomannya lebih bagus dari F16 itu termasuk alutisista jenis baru yang dimiliki TNI. Oleh karena itu harus dipastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Ingat Jangan Main Laser di Dekat Bandara

Namun menurut Luhut, meskipun pesawat paling mutakhir adakala tidak bisa dipastikan lepas dari kecelakaan.

"Alutsistanya itu baru tidak ada masalah, jatuh karena kebetulan. Tidak usah berburuk sangka, Amerika dengan F15 (pesawat siluman) saja pernah crash juga," kata mantan kepala staf kepresidenan itu.

TNI AU Tak Berencana Beli Super Tucano Lagi

Insiden jatuhnya Super Tocano tersebut menewaskan empat orang. Dua awak pesawat yakni satu pilot dan satu teknisi pesawat dan dua korban lainnya adalah warga sipil yang terkena timpaan pesawat.

Jatuhnya pesawat milik TNI bukan kali ini terjadi. Tahun 2015 lalu kecelakaan pesawat TNI juga dicatat, antara lain jatuhnya Golden Hawk T501 di Yogyakarta, Hercules C30 di Medan dan pesawat tempur F16 di Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pesawat Super Tucano 1308 mengalami hal sama. Pesawat tersebut jatuh saat melakukan uji flight usai menjalani penerbangan sekitar 700 jam sejak tiba di pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya