Jokowi Minta KY dan MA Lebih Harmonis

Komisi Yudisial (KY) akhirnya memilih Aidul Fitriciada Azhari sebagai Ketua KY dan Sukma Violleta terpilih sebagai Wakil Ketua KY.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima dua pimpinan Komisi Yudisial (KY) yakni Ketua Aidul Fitriciada Azhari dan Wakil Ketua Sukma Violetta di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan pentingnya menjaga hubungan antara KY dan Mahkamah Agung (MA) agar meminimalisir friksi.

Komisi III Tak Setuju Anggaran Pengawasan Hakim KY Dipangkas

"Presiden katakan hubungan yang sebelumnya agak kurang harmonis, agak renggang mohon diperbaiki dengan komunikasi yang baik secara personal maupun secara kelembagaan," ujar Aidul di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 4 Maret 2016.

Namun menjaga keharmonisan kata Aidul tak berarti bahwa fungsi pengawasan KY terhadap hakim akan melunak. Kedua lembaga itu harus menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik.

KY Minta Tambahan Wewenang Awasi Hakim Agung ke Jokowi

"Jadi pengawasan hakim tetap harus berjalan sebagaimana mestinya tetapi pada sisi lain komunikasi tetap dijaga. Dua hal yang sangat ditekankan oleh bapak Presiden berkenaan dengan KY," ujarnya menjelaskan.

Hubungan KY dengan MA tak sekali dua kali sempat memanas. Terakhir, saat MA melaporkan komisioner KY, Suparman Marzuki terkait pernyataannya di media bahwa untuk menjadi hakim, seseorang harus membayar Rp300 juta.

Komisi Yudisial Umumkan Struktur Baru

Atas pernyataan itu, MA melaporkan Suparman ke Bareskrim Mabes Polri dengan sangkaan tindak pidana melanggar pasal 207, 310, 311, 317, dan 318 KUHP tentang pencemaran nama baik, penghinaan terhadap kekuasaan lembaga negara, fitnah dan pengaduan yang tidak diproses secara prosedural tapi langsung dikemukakan di hadapan publik.

(mus)

Gedung Komisi Yudisial di Jakarta.

KY: Banyak Rekomendasi Sanksi Hakim Nakal Ditolak MA

Dari 1.500 aduan, ada 450 aduan tak dilanjutkan pemeriksaan oleh MA.

img_title
VIVA.co.id
1 Oktober 2016