Keluarga Harap Tak Ada Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

Ayah dan ibu Peter Tonsen Barahama, kapten kapal yang disandera milisi Abu Sayyaf, ditemui di Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu, 30 Maret 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Charlos Barahama, ayah dari Tonsen Barahama, Kapten Kapal tunda Brahma 12, meminta tidak ada kontak senjata dalam pembebasan anaknya dan warga negara Indonesia lainnya yang kini disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Kontak Tembak dengan OPM Terjadi Lagi di Kwirok, Satu TNI Diduga Gugur

"Kalau kontak senjata nyawa 10 orang ABK itu akan terancam. Makanya harus ada jalan lebih baik sehingga anak saya dan teman-temannya bisa selamat," kata Charlos di kediamannya, Rabu, 6 April 2016.

Charlos mengaku belum lama ini telah berkomunikasi dengan perusahaan tempat anaknya bekerja, PT Patria Maritim Line. Dari komunikasinya, ia mengetahui perusahaan masih menyiapkan uang tebusan untuk seluruh pekerjanya yang ditahan oleh Abu Sayyaf. "Kita tunggu saja," ujarnya menambahkan.

Dua Karyawan BPD Papua Kiwirok Dievakuasi usai Kantornya Dibakar KKB

Pada akhir Maret lalu, kelompok bersenjata Abu Sayyaf telah menyandera 10 WNI dari Kapal Tunda Brahma 12 yang melintas di perairan laut FIlipina.

Kelompok separatis yang telah bergabung dengan kelompok Islam radikal di Suriah atau ISIS ini meminta, perusahaan membayar tebusan seharga 1 juta dolar AS atau setara Rp1,4 miliar.

Tentara yang Terluka dalam Kontak Tembak dengan KKB Dilaporkan Stabil

Tenggat waktu pembayaran terakhir adalah tanggal 8 April 2016. Lewat dari itu, maka nasib 10 WNI atau sandera yang lain tak akan bisa diselamatkan.

(mus)

Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021