Mesin Cetak Alquran Braile Tertua di Dunia Ada di Bandung

Ilustrasi membaca dengan braile.
Sumber :
  • VIVA.do.ic/ D.A. Pitaloka

VIVA.co.id – Indonesia memiliki mesin cetak kitab suci Alquran braile atau untuk orang tunanetra tertua di dunia. Diyakini, mesin ini juga merupakan salah satu dari total enam unit mesin Alquran braile yang pernah dibuat dan masih bisa digunakan.

Qari Meninggal saat Baca Alquran di Rumah Menteri Sosial

"Mesin ini didatangkan pada tahun 1952 ke Indonesia. Namun baru tahun 1960-an digunakan untuk percetakan. Ini mesin dari Amerika Serikat," ujar Ayi Ahmad Hidayat, kepala Unit Percetakan Braile di Yayasan Penyantun Wiyata Guna, Senin, 6 Juni 2016.

Mesin cetak Alquran braile ini, konon memang hanya diproduksi enam unit di dunia. Seluruhnya disebar ke berbagai negara. Karena itu, salah satunya ada di Indonesia untuk memfasilitasi kebutuhan Alquran bagi mereka yang mengalami kebutaan.

Tanamkan Cinta Alquran, Polisi Ini Ajari Anak-anak Mengaji

Dalam praktiknya, proses produksi Alquran braile memang berbeda dengan produksi Alquran umumnya. Menurut Ayi, sebelum proses pencetakan, awalnya pasti dimulai dengan proses penyalinan dengan mesin streo tiper.

"Setelah itu dikoreksi. Setelah fix, baru kemudian hasil koreksinya digandakan dengan mesin press braile," kata Ayi menambahkan.

Syekh Ali Jaber

Mesin ini, kini dalam satu jam produksi bisa menghasilkan 300 naskah Alquran. Sementara untuk satu buah Alquran, membutuhkan 2.000 halaman. Dan sejauh ini, kebutuhan Alquran braile diberikan secara cuma-cuma kepada yang membutuhkan.

Bagi yang berminat, entah itu kelembagaan seperti yayasan tunanetra atau perorangan, bisa mengajukan permohonan dengan menghubungi pengurus Yayasan Wiyata Guna. "Semua akan dikirim secara cuma-cuma kepada yang membutuhkan. Ini sudah komitmen. Karena mesin ini dihadirkan memang bukan untuk kebutuhan komersil." 

Jhon Hendra/Jawa Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya