Rawan Macet di Jalur Selatan Yogya, Ini 7 jalur Alternatif

Ilustrasi/ Mobil bak terbuka yang membawa pemudik lebaran melaju di jalan tol Cipali, Jawa Barat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Jalur selatan Yogyakarta merupakan jalur utama arus mudik-balik Lebaran sehingga potensi kemacetan akan terjadi seiring semakin banyaknya pengguna jalan. Untuk jalur alternatif pun disediakan bagi pemudik yang akan melintas di jalur ini.

Jembatan Putus, KAI Berlakukan Rel Tunggal di Jalur Selatan Jawa

Sejauh ini telah disediakan tujuh jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan para pemudik. Jalan ini pun dibagi menjadi dua jalur besar dengan tujuan Yogyakarta dan Wonosari serta Gunungkidul.

“Setidaknya ada dua jalur alternatif ke Yogyakarta yang disiapkan Dishub Bantul bagi kendaraan pemudik yang datang dari arah barat, yaitu melewati simpang Toyan (Kulon Progo) melewati Srandakan (Bantul)-Cengkiran-Wijirejo-Gua Selarong-Bangunjiwo-ring road selatan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul Suwito, Jumat 1 Juli 2016.

Lalu Lintas Kota Bandung ke Lembang Macet 7 Kilometer

Atau bisa juga melalui simpang Sedayu atau Jalan Wates-Pajangan-Wijirejo-Gua Selarong kemudian masuk kawasan jalan lingkar selatan. Sementara, untuk alternatif kedua, pemudik bisa melalui simpang Toyan-Srandakan-simpang tiga Kadirojo-ring road barat Bantul-Klodran menuju ring road selatan.

“Jika lewat Sedayu, pemudik bisa melalui Pajangan-Wijirejo-simpang tiga Kadirojo sebelum masuk ring road selatan. Ini untuk alternatif ke DIY yang kedua,” jelasnya.

Video 'Lampu Merah Bernyanyi' di Depok

Sedangkan untuk jalur alternatif ke Wonosari atau wilayah di Gunungkidul, terdiri dari tiga jalur alternatif. Yakni, dari simpang Toyan atau Sedayu masuk simpang tiga Kadirojo-Palbapang-Imogiri-Pleret (Banyakan)-Piyungan. Atau, Toyan/Sedayu-Simpang tiga Kadirojo-Palbapang-Imogiri-Mangunan-Dlingo-Dodogan-Gunungkidul.

Untuk jalur alternatif ke Gunungkidul juga bisa melewati jalur selatan, yaitu dari Toyan-simpang tiga Kadirojo-Palpabang-Imogiri kemudian lewat Panggang. Hal ini juga berlaku untuk arus balik dari arah sebaliknya.

Tambah Rambu
Dishub juga menambah rambu lalu lintas di jalur alternatif dari Bantul ke Gunungkidul via Imogiri. Pasalnya, di wilayah tersebut cukup minim rambu-rambu dan penerangan sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Suwito menjelaskan, penambahan rambu di wilayah jalur alternatif ini merupakan salah satu program untuk menghadapi arus mudik Lebaran. Di wilayah Imogiri, yang merupakan jalur alternatif menuju Wonosari, Gunungkidul, pihaknya menemukan masih cukup banyak rambu yang kurang.

“Apalagi, jalan di sana juga relatif sempit dan meliuk-liuk naik turun. Rambu-rambu ini cukup penting,” ujar Suwito.

Hingga kini, Dishub telah menyediakan water barrier sebanyak 45 buah, traffic cone sebanyak 175 buah untuk rekayasa lalu lintas. Serta, 60 buah untuk portabel petunjuk arah yang akan ditempatkan di jalur utama dan jalur alternatif.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bantul, AKP Mohammad Faisal Pratam menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dua tim pengurai yang akan mengatasi titik kemacetan di beberapa wilayah. Tim ini akan mengurai kemacetan utamanya di wilayah Jalan Wonosari (Bukit Bintang), jalan Parangtritis, dan sekitar ring road selatan.

"Masing-masing tim terdiri dari enam orang yang siap mengurangi kemacetan. Mereka menggunakan sepeda motor untuk menjalankan tugasnya,” ujar Faisal.

Adapun, untuk mengurai kemacetan di titik lainnya, pihaknya sudah menempatkan personel di lima pos pengamanan dan satu pos induk. Personel ini akan siap terjun apabila ada kemacetan di ruas-ruas jalan tersebut.

“Untuk titik yang sangat macet dan sudah kami buat rekayasa terutama di Bukit Bintang, Pantai Parangtritis dan juga sekitar Pasar Mangiran,” ujar dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya