Derita Warga Desa Makarti Nauli, 20 Tahun Minum Air Hujan

Ilustrasi/Kekeringan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Siswowidodo

VIVA.co.id – Puluhan keluarga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sudah 20 tahun tak lagi bisa menikmati air tanah yang bersih dan segar.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Kondisi ini dialami warga di Desa Makarti Nauli, Kecamatan Kolang, Trans SP 1. Warga tak bisa menikmati air bersih karena tak ada sumber air di wilayah tempat tinggal mereka.

Boru Lase, warga setempat mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan minum sehari-hari, warga hanya bergantung pada sumber air hujan.

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Menurut Lase, memang ada beberapa sumber air berupa sumur di kampung itu, tapi airnya tidak bisa dikonsumsi karena berwarna merah.

"Air itu hanya dipakai untuk mandi dan cuci pakaian saja," kata Boru Lase, Sabtu, 10 September 2016.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Menurut Boru Lase, warga sangat bergantung pada air hujan. Jika kemarau tengah melanda, dan tak ada lagi air hujan untuk diminum, warga terpaksa harus berjalan sejauh 10 kilometer untuk mencari air ke desa tetangga.

"Kami harus beli air di desa itu seharga 5 ribu rupiah satu galon," katanya.

Selama ini, wilayah Desa Makarti Nauli nyaris tak tersentuh bantuan dari pemerintah. Padahal, pemerintah setempat sudah tahu kondisi di wilayah itu. "Harapan kami ada bantuan dari pemerintah," katanya. (ase)

Laporan Syaren Situmorang dari Tapanuli Tengah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya