Kemenkes Gelar Parade Kegiatan Masyarakat Hidup Sehat

Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat
Sumber :

VIVA.co.id – Pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta dukungan regulasi. Guna mewujudkannya, Kementerian Kesehatan menggelar aksi nyata, yakni parade kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?

Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M(K) menekankan, pola hidup sehat penting untuk disosialisasikan. Meski tingkat kesakitan dan kematian akibat penyakit menular (PM) semakin menurun, namun prevalensi penyakit secara umum masih cukup tinggi.

Menurut Menkes, pola kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat (37% menjadi 57%), akibat PM menurun (56%menjadi 38%). Sementara kematian akibat kecelakaan akan meningkat (7% menjadi 13%).

Update COVID-19 Hari Ini 6 Maret 2022: Kasus Positif Tambah 24.867

"Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup, seperti pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok," ujarnya.

Menkes menilai, diperlukan keterlibatan aktif secara terus menerus seluruh komponen baik pemerintah pusat dan daerah, sektor non pemerintah, dan masyarakat untuk mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.

Kasus COVID-19 Terus Turun, Indonesia Sudah Lewati Gelombang 3?

Melihat potensi tersebut dan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional HKN ke-52 Tahun 2016, maka Menkes mengajak seluruh kalangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan HKN 2016 dengan tema Indonesia Cinta Sehat, dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat. Tema tersebut, lanjutnya, harus dimaknai secara luas, seiring dengan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga melalui program Germas.

5 Tips Sehat Ala Menkes Nila Moeloek
Menkes menjelaskan, Germas merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Tujuan pendekatan Germas ini, ada empat hal, yakni menurunkan beban penyakit, menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan produktivitas penduduk dan menekan peningkatan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan.

Untuk mencapai tujuan Germas tersebut, Menkes pun memberikan 5 tips agar selalu sehat.
1. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
2. Konsumsi sayur dan buah setiap hari, agar badan sehat
3. Cek kesehatan secara rutin
4. Jaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan
5. Makan sehat untuk keluarga dengan gizi seimbang

Peringatan HKN ke-52 tahun ini, ujar Nila Moeloek, merupakan momentum untuk melakukan refleksi tentang apa yang harus kita berikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Penting untuk mengedukasi masyarakat agar berperilaku sehat, membiasakan hidup sehat, dan memberikan tanggung jawab menjaga diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya untuk hidup sehat melalui upaya preventif dan promotif.

"Karena sehat adalah milik kita, tidak pandang usia, sehingga pada setiap tahapan siklus hidupnya sejak usia dini hingga lanjut usia harus cinta sehat," ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Anung Sugihantono menjelaskan,
Germas itu dilatarbelakangi dari dua hal. Pertama, adanya perubahan pola penyakit, dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. “Kita yakini betul bahwa penyakit tidak menular itu 80-90% bisa kita cegah apabila kita berperilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Alasan kedua, adalah membengkaknya biaya pelayanan kesehatan yang saat ini mencapai lebih dari Rp100 triliun. Namun, secara keseluruhan biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung oleh BPJS itu sekira Rp60 triliun. “Dengan begitu, masyarakat harus menanggung biaya pelayanan kesehatannya sendiri,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Dirjen Kesmas, Germas bukan hal yang baru. Sebab, secara teoritis kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat itu dipengaruhi oleh empat hal sesuai dengan Teori Bloom. Yakni, faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan.

“Artinya, Germas sebuah movement atau sebagai gerakan kita menanamkan bersama, bahwa kesehatan itu adalah tanggung jawab semua orang,” ujarnya.

Dari kegiatan Germas ini, lanjut Anung, Kemenkes menargetkan perubahan 10 perilaku kesehatan, yakni  air bersih, buang air besar di jamban, mengurangi penggunaan  gula, garam dan lemak, menghindari makanan dengan bahan pengawet, pola makanan yang berimbang, ikut dalam jaminan masyarakat, pencegahan penyakit sesuai klasifikasi umur, peningkatan konsumsi sayur, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan dini.

“Untuk 2016-2017 ini, kita akan fokus dalam tiga hal, yakni, peningkatan konsumsi sayuran, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan dini. Karena ketiga poin ini menjadi basedline atau dasar yang bisa dilakukan oleh diri kita sendiri,” katanya.

Untuk itu, Kemenkes gencar menyosialisasikan Germas mulai tahun 2016 hingga tahun-tahun mendatang untuk masyarakat hidup sehat, Indonesia kuat.   (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya