- VIVA/Nur Faishal
VIVA.co.id – Umat Muslim di seluruh dunia merayakan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. Di Indonesia, peringatan itu biasa disebut Maulid Nabi atau Maulidan (ada juga menyebut Muludan). Beragam kegiatan digelar, dari salawatan bersama di masjid dan musala, seminar, dan banyak kegiatan yang bernuansa tradisi lokal.
Demikian pula di Jawa Timur. Warga di seluruh daerah disibukkan dengan kegiatan Maulid Nabi. Di Surabaya, misalnya. Warga RW 06 Kelurahan Rangkah, Kecamatan Kenjerang, menggelar Grebek Maulud dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal pada Senin, 12 Desember 2016. Sekitar1.000 lebih warga ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Grebek Maulud di Rangkah disajikan panitia dalam acara karnaval. Ada 22 kelompok karnaval mengelilingi jalan kelurahan setempat. Sepuluh kelompok di antaranya membawa gunungan dari buah-buahan, jajan tradisional, dan sayur-mayur. Gunungan yang digotong bersama-sama itu dihias sedemikian rupa sehingga terlihat menarik.
Di titik tertentu, warga penonton kemudian diberi kesempatan untuk berebutan mengambil isi gunungan. Dalam waktu sekejap, isi gunungan ludes. Saling rebut makanan berlangsung dalam suasana penuh gembira. “Setiap tahun kami ambil tema kebersamaan di acara Grebek Maulud,” kata Sigit Sudartono, Ketua RW 06, Kelurahan Rangkah.
Di lokasi berbeda, festival seni dan budaya Pesta Rakyat Semarak Maulid digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur di lapangan parkir kantornya di Surabaya sejak Jumat sampai Selasa, 11-13 Desember 2016. Peserta festival tidak hanya dari kalangan santri dan pelajar. Banyak pula kelompok ibu-ibu yang unjuk kebolehan bersalawat ala qasidahan.
Untuk peserta santri dan pelajar, kategori kesenian yang dilombakan ialah lomba musik patrol. Musik patrol yang dimainkan para peserta begitu menarik dan rancak. Tentu saja syair salawat mengiringi. Di acara ini, digelar pula acara makan tumpeng bersama pada Selasa malam, 12 Desember 2016, dan disempurnakan dengan pengajian dengan penceramah KH Agus Ali Masyhuri atau Gus Ali.
Tidak hanya di dunia nyata, semarak Maulid Nabi juga ramai di dunia maya. Para pegiat media sosial menyertakan setiap pesan dan kesan akun media sosialnya atas kelahiran Rasulullah dengan tanda pagar #MaulidNabi.
Di Jatim, pegiat media sosial yang menyemarakkan Maulid Nabi di dunia maya, di antaranya, oleh sejumlah aktivis media sosial di CyberAnsor Jatim. Sejak Minggu sore, 11 Desember 2016, hingga Senin siang tadi, tagar Maulid Nabi memuncaki topik teratas di perbincangan twitter Indonesia.