Pengamat Teroris Nilai Depok Bisa Jadi Lokasi Rencana Teror

Pengamat terorisme Al Chaidar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Setelah Bekasi, Tangerang dan beberapa daerah lain, aksi radikal selanjutnya diprediksi bisa muncul di wilayah Depok, Jawa Barat. Bahkan kota satelit yang juga berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta ini disebut sebagai basis kedua jaringan teroris yang berada di Jabodetabek.

AS Kirim Ribuan Bom Lagi Buat Bantu Israel

Hal itu diungkapkan pengamat teroris Al Chaidar, saat ditemui VIVA.co.id di lingkungan kampus Universitas Indonesia (UI) pada Rabu 21 Desember 2016. Pria yang juga mantan anggota NII tersebut menjelaskan bahwa dari 40 persen jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di bawah komando Bahrun Naim, 40 persen di antaranya berada di wilayah Jabodetabek.    

“Potensi di Depok karena jumlahnya cukup banyak. Yang paling banyak di Bekasi, nomor dua di Depok. Depok jadi basis kedua, Tangerang justru nomor ketiga,” katanya.

Bom Temuan Bekas Perang Dunia II Diledakkan di Lanud Silas Papare

Al Chaidar juga mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh, di Depok, jaringan sudah memiliki outlet-outlet, bahkan sudah menyasar ke sekolah-sekolah swasta.

“Di Jabodetabek, mereka ada 600 pasukan dan sekitar 200 di antaranya ada di Depok di sembilan titik,” katanya.

Tidak Hanya di Rusia, Ada Deretan Jejak ISIS dalam Aksi Teror di Indonesia

Al Chaidar melanjutkan, mereka membaur dengan masyarakat umum sehingga sulit untuk dideteksi keberadaannya. Rata-rata, kelompok ini tinggal di rumah kontrakan atau indekos.

“Biasanya sasaran mereka Brimob, Polres ataupun kantor Wali Kota. Mal sangat kecil kemungkinannya tahun ini karena sudah dibahas oleh Bahrun Naim sendiri itu kurang menjadi target. Mereka lebih ke simbol-simbol negara dan gereja. Mereka rencananya akan melakukan serangan dari pinggiran Jakarta," kata Al Chaidar.

Empat Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

Empat tentara Israel terluka di Lebanon, satu diantaranya dalam kondisi serius setelah terkena bom yang ditanam oleh Hizbullah sebagaimana yang dilansir oleh The Guardian

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024