BIN Pantau Proyek PLTU yang Mangkrak di Maluku

Ilustrasi PLTU
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Dua utusan dari Badan Intelejen Negera (BIN) mendadak melakukan pertemuan singkat dengan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, membahas mangkraknya mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Desa Waai Kabupaten Maluku Tengah, Kamis 26 Januari 2017.

Kepala BIN: Saatnya Indonesia Punya Medical Intelligence Andal

Dalam pertemuan tersebut, kedua anggota BIN yang dirahasiakan identitasnya itu menanyakan sejauh mana hasil pengawasan DPRD Maluku tentang mega proyek tersebut. Mengingat, laporan proyek mangkrak itu sudah sampai di tangan Presiden RI Joko Widodo.

"Mereka mengecek ke kita (DPRD) tentang mangkraknya pembangunan infrastuktur Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai, menurut laporan dari Presiden itu (PLTU Waai) bagian dari proyek mangkrak," kata Ketua Komis A DPRD Maluku, Melky Frans usai pertemuan, Kamis, 26 Januari 2017.

Wilayah 4T di Sulawesi Utara Digempur Vaksinasi

Sebelum pertemuan di DPRD, utusan BIN dari Jakarta itu, telah mengecek kondisi PLTU Waai. Mereka bahkan mengukur luas serta memperhatikan presentasi pekerjaan PLTU yang kini sudah menjadi sarang nyamuk.  "Mereka menanyakan DPRD tahu atau tidak tentang proses-prosesnya," ujar Melky.

Menurut Melky, dari pertemuan yang berlangsung lebih dari sejam, Komisi A meminta tiga poin. Pertama agar ada upaya hukum kepada investor yang pergi meninggalkan proyek tersebut. Kedua, agar ada audit dari Badan Pemeriksaan Keuangan tentang presentasi pekerjaan PLTU Waai.

11 Ribu Dosis Vaksin Disebar ke 5 Kabupaten di Jawa Tengah

DPRD juga meminta agar proyek tersebut dilanjutkan, alasannya Maluku masih krisis listrik. Masih banyak daerah di Maluku yang belum teraliri listrik secara baik.

"Kami juga sampaikan kepada mereka (BIN), sejak periode sebelumnya, DPRD sering mengundang pihak ketiga yang terlibat dalam proyek tersebut, tetapi yang datang hanya pihak PLN, padahal kami ingin menanyakan kemajuan dari proyek tersebut," ujarnya menambahkan.

PLTU Waai memiliki kapasitas 2 X 15 Mega Watt dikerjakan sejak tahun 2010, diakhir tahun 2013 pekerjaan berhenti. Pihak ketiga yang memenangkan tender pergi meninggalkan lokasi proyek, tanpa ada penjelasan resmi.

Tahun 2016, Menteri BUMN Rini Soemarno dalam kunjungan kerjanya di Ambon mengklaim, pekerjaan PLTU tersebut akan tetap dilanjutkan tetapi ditangani salah satu anak perusahaan BUMN dan ditargetkan 2017 sudah bisa beroperasi. Sayangnya, pasca kunjungan Menteri Rini, tidak ada aktivitas di lokasi proyek sebagaimana yang disampaikan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya