Indonesia Perlu Belajar Banyak soal Wakaf ke Arab Saudi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Kehadiran Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud akan dimanfaatkan Indonesia untuk banyak belajar kepada negara Timur Tengah tersebut. Salah satunya Indonesia akan belajar dari Arab Saudi dalam pengelolaan wakaf.

Pamer Foto Diundang Raja Arab, Anies Dinilai Ingin Dapatkan Efek Elektoral

Pengelolaan wakaf ini akan masuk dalam penandatanganan memorandum of understanding atau MoU kedua pihak, yang akan disaksikan oleh Raja Salman dan Presiden Jokowi.

"Jadi sebenarnya sedang kita persiapkan dan sedang mendekati tahapan final tidak kurang 10 MoU," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, usai bertemu Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Senin 27 Februari 2017.

Pengamat Nilai Anies Manfaatkan Momen Jamuan Raja Salman untuk Pilpres

Masalah haji dan umrah, Lukman menjelaskan, sudah pasti akan masuk dalam MoU tersebut. Pendidikan agama dan kebudayaan, juga semakin diintensifkan lagi.

Sementara itu, untuk wakaf, menurut dia, Indonesia perlu belajar banyak. Sebab, pengelolaan wakaf di Arab Saudi sudah sangat baik.

Sama-sama Dijamu Raja Arab, Berikut Perbedaan Respons Anies dan Ganjar di Media Sosial

"Pengalaman Arab Saudi lebih kaya dan kita lebih tahap charity, belum produktif. Jadi ini yang akan kita kembangkan ke depan agar wakaf bukan hanya untuk masjid, untuk sekolah tapi juga usaha-usaha produktif, sehingga nilai harta yang diwakafkan itu bisa lebih dirasakan oleh masyarakat luas," tuturnya.

Tidak menutup kemungkinan, Indonesia memberi peluang besar bagi Kerajaan Arab Saudi untuk ikut wakaf di Indonesia. Menurutnya, selama ini sudah sering dilakukan oleh pihak tertentu.

"Karena banyak pengusaha di sana yang juga memberikan wakafnya ke Indonesia dalam bentuk pesantren, madrasah, sekolah-sekolah, jadi kita akan lebih arahkan ke hal produktif, karena nilai kemanfaatannya bisa lebih memiliki kesinambungan," ujar Lukman.

Raja Arab Salman, akan berada di Indonesia dalam waktu yang terbilang lama, dari 1-9 Maret 2017. Namun untuk acara kenegaraan, hanya sampai 4 Maret. Sementara itu, sisanya, Raja Salman beserta rombongan akan berlibur ke Bali. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya