Ustaz Alfian Tanjung Mengaku Keliru Sebut Nezar Patria 'PKI'

Ustaz Alfian Tanjung (kanan) saat meminta maaf kepada Anggota Dewan Pers, Nezar Patria (kiri) yang dia tuduh sebagai 'PKI' dan 'Orang Istana'. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki melaporkan Alfian ke kepolisian karena difitnah sebagai komunis.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Reza Fajri

VIVA.co.id – Seorang ustaz bernama Alfian Tanjung hari ini menemui anggota Dewan Pers, Nezar Patria, dalam rangka klarifikasi dan permintaan maaf. Alfian pernah menyebut Nezar sebagai kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Alfian mengaku keliru atas penyebutan itu.

Sebut Banser NU Keturunan PKI, Alfian Tanjung Minta Maaf

"Setelah saya coba menelusuri, saya keliru dengan data nama yang saya sebutkan nama Nezar Patria. Berbagai hal yang saya sampaikan menjadi tanggung jawab saya. Ini kekeliruan saya dan memohon maaf. Ditujukan kepada Nezar Patria, dan masyarakat luas yang punya persepsi yang keliru," kata Alfian di kantor Dewan Pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Maret 2017.

Alfian mengatakan, klarifikasi ini dilakukan setelah dia mendapat surat somasi dari pihak Nezar. Dia juga telah melalui proses komunikasi dengan pengacara Nezar terkait persoalan tersebut.

Alfian Tanjung Dieksekusi dari Mako Brimob ke Lapas Porong

"Saya datang menanggapi surat somasi ini. Saya secara sportif mengatakan, untuk hal yang berhubungan dengan Nezar, setelah terjadi proses interaksi yang panas dan ketat dengan pengacara tentang persoalan itu," ujar dia.

Arifin mengaku mengenal Nezar sebagai mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD). “Tapi, sebagai statement PKI, saya nyatakan keliru dan saya cabut sebutan itu pada beliau," ucap dia.

Alfian Tanjung Divonis Bebas, Jaksa Ajukan Kasasi

Terkait tuduhan bahwa Nezar rapat di Istana, Alfian juga mengakui dia tidak beraktivitas di Istana. "Nezar Patria bukan orang Istana, baik kedinasan maupun hubungan lain. Ini membuat saya berkerut kening," kata Alfian.

Sebagaimana banyak diberitakan media massa dan beredar luas di media sosial, pada Sabtu, 1 Oktober 2016, sekitar pukul 20.00 malam, di Masjid Jami' Said Tanah Abang, Alfian menyatakan bahwa sejumlah orang yang dia tuduh PKI sudah menguasai Istana.

"Rapat-rapat di Istana Negara sekarang ini dipimpin oleh orang yang namanya Teten Masduki, Urip Supriyanto, Budiman Sudjatmiko, Waluyo Jati, Nezar Patria, dan sederet kader-kader PKI, yang mereka menjadikan Istana tempat rapat rutin mereka tiap hari kerja di atas jam delapan malam ke atas. Keren ya, jadi Istana Negara sekarang jadi sarangnya PKI sejak bulan Mei 2016." (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya