Angkot Mogok Massal, Tukang Parkir Antar Jemput Penumpang

Layanan antar penumpang gratis yang disediakan Paguyuban Parkir Kota Malang untuk membantu warga yang terdampak aksi mogok massal angkutan kota, Kamis (9/3/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Empat hari sudah aksi mogok massal angkutan kota berjalan di Malang, Jawa Timur. Akibat itu, aktivitas transportasi warga pun menjadi lumpuh.

Pesantren dan Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Jember

Meski begitu, muncul inisiatif sejumlah orang untuk memberikan layanan antar penumpang secara gratis. Aksi ini diinisiasi oleh Paguyuban Tukang Parkir pada Kamis, 9 Maret 2017.

Berbekal motor yang dilengkapi label relawan Paguyuban Parkir Kota Malang, ratusan orang ini menyebar di sejumlah titik dan memberikan jasa antar penumpang yang membutuhkan.

Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Ditangkap di Seluruh Rusia

"Gratis. Mulai pagi nanti sampai sore rencananya," kata salah seorang relawan bernama Andik.

Layanan antar penumpang gratis di Kota Malang

MUI Jawa Timur Keberatan Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua Umum

Menurutnya, aksi itu murni didasari keprihatinan mereka melihat warga yang kerepotan untuk mendapatkan layanan transportasi. Ia berharap dengan itu bisa meringankan kesulitan warga di Malang.

"Kami prihatin melihat orang-orang yang kesulitan mau berangkat sekolah dan bekerja. Kami inisiatif melakukan aksi sosial ini," ujarnya.

Supriyanto, salah seorang warga asal Kediri Jawa Timur, mengaku tidak mengetahui jika ada aksi mogok massal di Kota Malang. Bersama tiga rekannya yang berprofesi sebagai buruh bangunan, Supriyanto mengaku terbantu dengan layanan para relawan tersebut.

"Tadi sampai terminal Landungsari tidak ada Angkot akhirnya naik mobil patroli polisi. Sampai Stasiun diangkut relawan ke Buring," kata Supriyanto.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Kusnadi mengaku terbantu dengan keberadaan relawan. Menurutnya, menyikapi aksi mogok masal sopir angkot, masyarakat harus bergotong royong membantu penumpang yang terlantar.

"Ini sangat membantu di luar kendaraan yang disiapkan Pemkot Malang, polisi dan TNI. Harapannya semua warga mengerti jelas kebutuhan masyarakat soal transportasi," kata Kusnadi.

Mogok massal angkutan kota di Malang sudah berlangsung semenjak Senin, 6 Maret 2017. Sejak itu praktis seluruh layanan jasa transportasi menjadi lumpuh.

Warga yang hendak berpergian terpaksa menggunakan kendaraan operasional yang disediakan oleh pemerintah setempat. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya