Waktu Tunggu Haji di Sulawesi Selatan Berkurang 8 Tahun

Ilustrasi/Jemaah haji Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

VIVA.co.id – Penambahan jumlah kuota jemaah haji Indonesia untuk 2017 berimbas pada berkurangnya waktu tunggu mereka yang hendak beribadah ke Tanah Suci.

Menteri PPPA: Pemkab Wajo Contoh Keberhasilan Tekan Angka Perkawinan Anak

Meski begitu, penambahan kuota itu tetap belum dirasa lebih baik, terkhusus untuk daerah yang memiliki pendaftar haji yang banyak.

Di Sulawesi Selatan misalnya. Pada 2016, kuota jemaah haji daerah ini ada sebanyak 7.221 orang, dan kini dengan penambahan kuota maka menjadi 7.296 orang termasuk 48 pendamping haji.

Tahap II Ditutup, 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

Tentunya, dengan penambahan kuota itu, maka akan ada jemaah haji baru yang masuk dalam keberangkatan. Namun demikian, penambahan itu hanya mengurangi waktu tunggu tak sampai 10 tahunan.

"Setelah teman-teman menghitung-hitung, jadi kurang lebih berkurangnya delapan tahun lah," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Abdul Wahid Thahir, Kamis, 9 Maret 2017.

Kuota 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah Penyelenggaraan Ibadah Haji

Wahid pun merinci kemungkinan pengurangan waktu antrean haji tersebut. Di Kabupaten Sidrap misalnya, dari sebelumnya 43 tahun kini menjadi 35 tahun. Kemudian di Kabupaten Bantaeng, dari 42 tahun menjadi 34 tahun.

"Kalau Kabupaten Wajo, dari 40 tahun menjadi 33 tahun. Begitu seterusnya. Paling cepat 15 tahun, di Kabupaten Luwu," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Makassar Alimuddin Akib mengatakan ,cukup banyak orang yang datang melakukan pendaftaran atau mengecek daftar tunggu hajinya dalam beberapa pekan terakhir ini. Apalagi dengan adanya penambahan kuota haji.

Di Makassar, kata dia, kuota haji daerah ini bertambah dari 906 orang menjadi 1.132 orang. Data itu, dia melanjutkan, belum termasuk tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi.

Disinggung mengenai daftar tunggu haji yang cukup lama, Alimuddin menyebut hal itu terjadi lantaran banyaknya warga yang ingin menunaikan rukun Islam yang kelima itu. Meski begitu, kata dia, antrean haji di Makassar tidaklah sampai puluhan tahun.

"Yang mendaftar pada 2009, ada yang sudah bisa berangkat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya