TNI Siap Kerahkan Prajurit Bayangan Kawal Penyidik KPK

Prajurit TNI
Sumber :
  • Antara/R. Rekotomo

VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Jadi Komandan Pasukan Elite, Mayor Kostrad TNI Jalan Kaki 5 Kilometer

Jenderal Gatot menegaskan, prajurit TNI siap melakukan pengamanan dan pengawalan kepada aparat penegak hukum, khususnya penyidik KPK.

"TNI sedang menyiapkan personel yang diperlukan secara profesional apabila diminta untuk melakukan pengawalan 24 jam," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Rabu, 12 April 2017.

Aksi Nekat Prajurit TNI AD Terjun ke Laut Demi Selamatkan Nyawa Manaf

Gatot menambahkan, sejauh ini pihaknya memang belum mendapatkan permintaan secara resmi. Namun ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk turut melakukan pengamanan dan pengawalan. "Sudah koordinasi, tinggal nanti pelaksanaannya saja," ujarnya.

Terkait dengan kualitas personel TNI yang akan dikerahkan, Gatot masih tutup mulut. Namun ia menjamin akan memberikan pasukan yang terbaik untuk mengawal para penyidik KPK.

Innalillahi, Prajurit TNI Terbaik Kodam Siliwangi Meninggal Dunia

Hanya saja, menurut Gatot, untuk pengawalan dan pengamanan nanti, dilakukan dengan sifat pengamanan tertutup. Personel yang akan melakukan pengawalan tidak melekat secara langsung dan tidak terlihat mencolok.

"Saya pasti berikan yang terbaik. Namun saya tidak menyebutkan siapa orangnya, kami pengawalan secara tidak terlihat yang disiapkan sesuai dengan permintaan sesuai dengan kebutuhan," ujar Gatot.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, sebelumnya mengatakan KPK akan menempatkan dua petugas untuk memberikan pengamanan melekat terhadap para penyidik dan jaksa KPK. Peningkatan pengamanan ini menyusul insiden penyiraman air keras kepada penyidik senior Novel Baswedan..

"Pengamanan Novel diberikan saat akan berangkat dari rumah hingga kembali ke rumahnya. Bahkan tidak hanya satu pengawal namun dua pengawal," ujar Saut.

Dia mengakui banyak penyidik KPK yang enggan dikawal karena merasa sudah aman dan tidak perlu ada pengawalan berlebihan. Tapi, dengan adanya insiden yang menimpa Novel, KPK tidak ingin ambil risiko dan akan lebih mengetatkan pengamanan terhadap para penyidiknya.

"Apalagi yang menangani kasus yang menyangkut banyak pejabat dan mendapatkan perhatian nasional," katanya. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya