65 Persen Perempuan di Indonesia Tak Lulus SMP

Menteri Sosial di makam RA Kartini, Jumat (21/4/2017).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memperingati Hari Kartini dengan berziarah ke makam R.A Kartini di Rembang, Jawa Tengah, Jumat, 21 April 2017. Khofifah mengaku prihatin dengan dengan kondisi perempuan Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan maksimal.

Ini Alasan Megawati Usung Ganjar Capres PDIP Tepat di Hari Kartini

Menurut dia, masih ada 65 persen perempuan Indonesia yang tak lulus pendidikan sekolah menengah pertama. Persoalan inji yang berpengaruh terhadap perlakuan yang tak setimpal saat masuk di dunia kerja.

Salah satu upaya pemerintah dalam masalah ini dengan melakukan akselarasi di pedesaan serta daerah perbatasan.

Ciptakan Dunia Kerja yang Inklusif Bagi Para Srikandi DJKI

"Jadi kita memang harus melakukan akselarasi untuk menyapa perempuan di pedesaan, pegunungan dan perbatasan serta pulau kecil," kata Khofifah.

Dia memberikan semangat agar perempuan Indonesia bisa bangkit demi mengejar kesejahteraan. Perempuan harus setara dengan pria.

Agar Mudah Gapai Impian, Perempuan Wajib Miliki 3 Hal Ini

"Ayo perempuan Indonesia bangkit. Kita punya kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan dan kesejahteraan, " tuturnya.

Lebih jauh, Khofifah berharap momentum hari Kartini bisa menjadi kebangkitan perempuan. Sebab Kartini dalam perjuangannya menuntut agar perempuan diberi hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Filsafat keagamaan dan kebhinekaan Kartini sangat dalam sekali. Saya bisa memahami hal ini karena dia juga santri dari kyai Soleh Darat guru Pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy'ary dan juga guru pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, " ujarnya.

Dalam kunjungan ke makam Kartini, Khofifah sempat meneteskan air mata saat memimpin doa bersama ratusan pengunjung. Sebelum berziarah ke makam RA Kartini, Khofifah sekira pukul 07.30 WIB, melakukan upacara peringatan Hari Kartini ke-138 di alun-alun Rembang. Upacara juga diikuti oleh Bupati Rembang, Abdul Khafidz, jajaran pemkab serta 1.500 masyarakat sekitar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya