Ratusan Remaja Yogyakarta Berikrar Tunda Nikah Dini

Tunda Nikah Dini
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Setelah Banyuwangi, ratusan remaja Yogyakarta ikut berikrar untuk menunda menikah di usia dini dalam Aksi Generasi Berencana di Pasar Seni Gabusan, Bantul, Yogyakarta.

Upaya Tingkatkan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja, Kemnaker dan BKKBN Gelar Dialog Interaktif

Dalam aksinya tersebut, berbagai kegiatan dihelat, seperti pemeriksaan kesehatan, konseling kesehatan reproduksi, donasi buku, hingga aksi mural. Tak lupa aksi GenRe kali ini dimeriahkan oleh Prawiro Akustik, Denger Estrella, serta Awan X Factor.

Dengan mengusung tema Ngumbar Kuy “Ngumpul Bareng Gumuyu Bebarengan” para remaja tersebut bertekad untuk menjadi generasi muda yang berdaya guna dan membawa kemajuan bagi bangsa.

Hari Kontrasepsi Sedunia, Masih Banyak Misinformasi Soal Penggunaannya

Aksi GenRe kedua kali ini merupakan rangkaian dari ajang sosialisasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi remaja yang rencananya diselenggarakan di 10 provinsi. Selain Yogyakarta, ada juga di antaranya Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, NTB, Jawa Timur, Aceh, Jawa Barat, Lampung, dan Sulawesi Barat.

Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty mengatakan, GenRe merupakan intervensi terhadap tantangan dan permasalahan remaja di Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, tahun 2016 mencatat bahwa jumlah generasi muda usia 10-24 tahun di Indonesia mencapai 66,3 juta jiwa. Artinya, 1 di antara setiap 4 orang Indonesia adalah remaja.

Selain Cegah Hamil, Dokter Sebut Alat Kontrasepsi Ini Kurangi Risiko Kanker Rahim 50 Persen

"Jumlah remaja yang besar tersebut akan dapat menjadi aset yang luar biasa bagi bangsa dan negara Indonesia apabila dikelola dengan baik, karena itu membina mereka adalah investasi masa depan," katanya, Senin, 24 April 2017.

Melalui Program GenRe, remaja dibina dan diarahkan untuk mampu menjalani masa transisi kehidupan remaja yaitu melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, dan mempraktikkan hidup sehat.

Ke depannya, Surya berharap dengan menerapkan 5 transisi kehidupan, remaja akan terhindar dari nikah muda, seks pranikah dan penyalahgunaan napza dan dapat menjadi bagian dari generasi emas Indonesia.

Bupati Bantul, Suharsono mengatakan siap untuk membatu program pemerintah dalam membangun karakter remaja berintegritas, etos kerja, dan gotong royong.

"Penanaman karakter harus dilakukan sejak dini karena itu kita mendukung penuh tunda nikah dini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya