Strategi Rusdi Kirana Promosikan Potensi Pariwisata Nasional

Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Sumber :
  • Miranti Hirschmann/Berlin

VIVA.co.id – Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Malaysia.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Selain berkeinginan mengurus persoalan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Jiran, bos Lion Group tersebut juga memiliki strategi untuk mempromosikan potensi dan destinasi wisata nasional ke negara tetangga itu.

"Kira-kira habis Lebaran kami akan kerjasama dengan Kedubes Malaysia untuk joint promotion wisatawan vacational maupun UKM," ujar Rusdi, ditanya soal strateginya di sektor pariwisata, di kompleks Istana Negara, Kamis 18 Mei 2017.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

Lebih konkritnya, dia mengusung konsep twin city antara kota-kota di Malaysia dengan kota di tanah air.

“Twin city, Kuala Lumpur-Jakarta, Kinabalu-Bali, Kinabalu-Menado," ujar Rusdi.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Rusdi Kirana sendiri sudah beberapa kali bertemu Menpar Arief Yahya, untuk membucarakan tema connectivity. Tentu yang dibicarakan adalah sektor pariwisata yang saat ini sedang ngehits. "Originasi Malaysia memang pasar utama pariwisata Indonesia," kata Arief Yahya.

Tiongkok, Singapura, Australia, Malaysia, dan Jepang adalah lima besar originasi wisatawan mancanegara. Destinasi wisatawan Malaysia itu banyak yang ke Bandung, Jakarta, Joglosemar, Kepri, dan Bali. "Kami berharap ke depan originasi Malaysia lebih besar lagi, karena secara geografis maupun cuktural, memang dekat," ujar Arief Yahya.

Arief Yahya menyebut, tourism, transportation dan telecommunication itu skema bisnisnya mirip. Sama-sama memindahkan ‘sesuatu’ dari satu tempat ke tempat lain. ‘Sesuatu itu kalau di telekomunikasi bisa voice, data, gambar, video, dll. Di Transportasi, ‘sesuatu’ itu adalah barang dan orang. Sedang di Tourism, ‘sesuatu yang dipindahkan itu adalah wisatawan.

Karena itu, jatak dan volume itu menentukan biaya. "Makin dekat akan semakin berpotensi untuk berkembang. Malaysia itu negara yang dekat, negara tetangga. Culture nya juga sama, Melayu," ujarnya.

Sejak 17-21 Mei 2017, Wonderful Indonesia juga sedang berpameran di Bukit Bintang, Kuala Lumpur. Ada Indonesia Street at Bukit Bintang Fiesta Indonesia, di jantung tempat wisatawan Timur Tengah bereksplorasi di Kuala Lumpur. Sebelumnya juga ada sales Mission di Seremban, Malaka, dan Johor Bahru.

Persisnya di Pavilion Mall Malaysia, 17-22 Mei 2017. Semua potensi pariwisata unggulan Indonesia, dipastikan siap menggoda pasar wisata Malaysia.

Di Bukit Bintang nanti, Kementerian Pariwisata tidak bekerja sendirian. KBRI Kuala Lumpur, Pemerintah Daerah Palembang dan Bandung, industri pariwisata, serta UKM, juga ikut digandeng untuk menyerang ‘musuh emosional’ Wonderful Indonesia.

Kegiatan promosi di Bukit Bintang dengan konsep Indonesia Street cukup strategis. Wonderful Indonesia langsung menyerang ke jantung keramaian Malaysia. Langsung menggoda di titik epicentrum teramai di Bukit Bintang.

“Ingat kata-kata Sun Tzu, Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka engkau akan memenangkan persaingan! Atau dalam bahasa marketing, kenali customers mu, kenali rivalmu, maka kamu akan tampil menjadi pemenang!” ujar Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, juga akan hadir di Bukit Bintang. “Wonderful Indonesia tak boleh redup di Malaysia. Karenanya kami memilih berpromosi di jantungnya Bukit Bintang,” terang Prof I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa.

Bukit Bintang memang sangat strategis. Kawasannya tak pernah sepi. Detak aktivitasnya selalu on 24 jam. Dari mulai pusat belanja, kuliner, tempat kongkow, hotel berbintang, kafe, dan tempat hiburan, semua ada di sana. Di sinilah tempat kerumunan massa yang paling ramai di Malaysia. Dari mulai pribumi sampai ekspatriat kerap berbaur jadi satu di Bukit Bintang.

“Bukit Bintang ada di jantung kota Kuala Lumpur. Ini merupakan pusat kerumunan massa yang paling ramai. Menggelar Indonesia Street dengan berbagai macam acara yang dikemas dalam konsep promosi Wonderful Indonesia akan menjadi cara terbaik dan efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik Malaysia,” katanya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya