- REUTERS/Stringer/File Photo
VIVA.co.id – Baku tembak antara tentara Filipina dan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Kota Marawi, telah menyebabkan ruang gerak kelompok teroris itu semakin sempit.
Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, kondisi ini harus diwaspadai karena kemungkinan besar kelompok ISIS masuk ke Indonesia.
"Khawatirnya mereka masuk Indonesia, mengingat Filipina berbatasan langsung dengan Indonesia," kata Hasanuddin, Jumat, 26 Mei 2017.
Tubagus Hasanuddin menuturkan, kelompok ISIS Filipina sangat mudah mendapatkan akses untuk masuk ke Indonesia. Sebab, mereka memiliki korelasi kuat dengan kelompok militan yang ada di Indonesia.
"Bisa dilihat dari adanya tiga WNI terafiliasi ISIS yang tewas dalam bentrokan bersenjata melawan militer Filipina di Pulau Mindanao pada April 2017," ujar Hasanuddin.
Karena pertimbangan ini, pemerintah diminta melakukan langkah-langkah dalam mengantisipasi aksi teror yang dilakukan ISIS. Salah satunya kata dia, pihak imigrasi harus meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing yang masuk wilayah Indonesia.
"Pihak imigrasi harus meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing yang masuk Indonesia, dan WNI yang kembali ke Tanah Air," kata dia.
ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah
Setidaknya 20 pejuang dari Liwa al-Quds, sebuah kelompok bersenjata Palestina yang mendukung tentara Suriah, tewas ketika bus mereka disergap oleh militan tak dikenal.
