Evakuasi Sriwijaya Air, Bandara Manokwari Ditutup

Pesawat Sriwijaya Air tergelincir di Bandara Rendani, Manokwari Papua Barat, Rabu (31/5/2017)
Sumber :
  • VIVA/Banjir Ambarita

VIVA.co.id – Bandara Rendani Manokwari, Papua hari ini ditutup sementara hingga pukul 18.00 WIT nanti. Penutupan bandara dari aktifitas penerbangan karena adanya kejadian tergelincirnya pesawat Boeing B737-300 yang dioperasikan maskapai Sriwijaya Air, sehingga menutup runway bandara tersebut.

KNKT Ungkap 6 Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, A Notice to Airmen (Notam) untuk penutupan ini juga telah dikelaurkan. 

"Bandara kami tutup  sementara, penutupan tersebut untuk memberikan kesempatan pada petugas dan Tim dari KNKT dalam proses evakuasi pesawat ke tempat yang lebih aman dan tidak mengganggu operasional penerbangan," ujar Pramintohadi dikutipp dari keterangan resminya, Rabu 31 Mei 2017. 

Kesimpulan KNKT Terkait Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Menurutnya, saat ini pihak bandara dan pihak-pihak terkait sedang melakukan proses evakuasi pesawat tersebut dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara segera lakukan investigasi untuk mengambil langkah koreksi (corrective action). Selanjutnya Tim KNKT akan lakukan investigasi untuk menemukan penyebab kecelakaan.

"Kami menghimbau kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi dan melakukan pelayanan kepada penumpang yang terdampak delay dengan sebaik-baiknya sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya lagi. 

Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Thrust Lever Kanan Tak Berfungsi

Dari data laporan sementara, pada pukul 09.10 WIT pesawat Boeing B737-300 registrasi PK-CJC dengan Flight Number SJ 570 milik Sriwijaya Air mengalami overrun saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari.

Pesawat dengan rute Sorong-Manokwari (SOQ-MKW) itu, diawaki Pilot in Command (PIC) Kapten Dedi Herdiansyah, Co-pilot (FO) Tonny Febrianto dan cabin crew adalah Ayu Wandira, Dwi Puspasari, Brigita dan Helbrima tersebut mengalami overrun pada saat mendarat (landing) dalam kondisi hujan.

Pada saat kejadian, hembusan angin terpantau tidak begitu kencang dengan jarak pandang enam kilometer, namun runway basah karena hujan. Pesawat dilaporkan mendarat (landing) normal,  kemudian meluncur ke luar runway.

Pesawat membawa penumpang yang berjumlah 146 orang terdiri dari 139 dewasa, empat anak-anak dan tiga bayi. Semua kru dan penumpang dilaporkan selamat dan saat ini tengah dalam penanganan tim kesehatan di Bandara. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya