- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – Menjelang Lebaran, pertukaran uang untuk dijadikan sebagai tunjangan hari raya mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Kesempatan itu pun akhirnya dijadikan oleh para pelaku pembuat uang palsu untuk beraksi.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Irawan Davidsyah, mengatakan, dari hasil beberapa kasus upal yang pernah terungkap, para pelaku banyak menyasar penyebaran uang palsu di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan rumah makan.
"Karena kedua tempat itu, selalu terjadi perputaran uang. Banyak juga warga yang hendak menukar uang pecahan untuk THR di SPBU," kata Irawan, Senin 5 Juni 2017.
Warga pun diimbau agar lebih berhati-hati jika melakukan penukaran uang di luar bank. Terlebih lagi banyaknya jasa pertukaran uang yang ada di pinggir jalan menjelang Lebaran.
"Kalau yang ada di pinggir jalan lihat dulu uangnya dari mana. Kalau dari bank ya pasti asli. Warga juga harus cerdas dengan 3 D. Dilihat, diraba dan diterawang," ujarnya.
Para pelaku menurut Irwan paling sangat mudah memalsukan uang rupiah pecahan Rp50 ribu. "Mungkin di benak pelaku itu, hukumannya sama saja, mau pecahan kecil atau besar. Tetapi, untuk memalsukan uang Rp100 ribu lebih susah," ujar Irawan. (one)
Bocah SMK Jadi Otak Pemalsuan Uang, Begini Cara Kerjanya
Aksi kelompok ini terbongkar setelah ada laporan warga.
