Pemimpin Bangsa Harus Bersatu Padu dan Penuh Kebersamaan

Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Setya Novanto dalam acara buka bersama
Sumber :

VIVA.co.id – Silaturahmi antar pimpinan bangsa dan tokoh nasional menjadi sangat baik dan perlu dilakukan, karena dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Para pemimpin bangsa harus bersatu padu, penuh kebersamaan dan kekeluargaan dalam situasi seperti sekarang ini.

Aparat Gabungan Bersiaga di KPU dan DPR Jelang Penetapan Hasil Pemilu

“Rakyat memerlukan keteladanan dalam membina kerukunan, serta memperkokoh persatuan,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto saat menyampaikan sambutan dalam acara buka bersama antara Pimpinan DPR dengan Presiden Joko Widodo, serta Pimpinan Kementerian dan Lembaga di Rumah Dinas Ketua DPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin 5 Juni 2017.

Novanto menambahkan, bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan, baik persaudaraan sesama umat atau ukhuwah Islamiyah maupun persaudaraan sebagai bangsa atau ukhuwah wathaniyah.

1.489 Personel Gabungan Kawal Demo Depan Gedung DPR, Pengalihan Arus Situasional

Ketua DPR RI Setya Novanto

“Dan tentu harus cinta kepada Tanah Air, karena Islam mengajarkan bahwa cinta Tanah Air merupakan sebagian dari iman, atau hubbul wathan minal iman,” ujar Novanto.

Ada Demo di Depan DPR, Arus Lalu Lintas dari Semanggi ke Slipi Dialihkan

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyampaikan apresiasi dan mendukung Presiden Jokowi yang telah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila serta pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara.

“Kita berharap dengan adanya dua lembaga tersebut, akan memantapkan ideologi bangsa, memperkuat kerukunan dan persatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” harap politisi asal dapil Nusa Tenggara Timur itu.

Jelang azan Magrib, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan tausiahnya. Nasarudin mengatakan, mustahil untuk menciptakan manusia yang homogen di atas muka bumi ini. Yang terjadi adalah masyarakat yang heterogen atau beraneka ragam.

“Masyarakat heterogen itu yang perlu bingkai, itulah Bhinneka Tunggal Ika yang dicerminkan dalam Al Qur’an. Kita tidak mungkin bisa menyatukan satu Indonesia yang utuh dalam pengertian homogen. Tetaplah menjadi sukunya masing-masing, tetapi yang paling penting adalah kita berpegang pada tali universal yang kita ikuti,” jelas Nasarudin.

Tampak hadir para Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Agus Hermanto, Fahri Hamzah, dan Taufik Kurniawan. Kemudian Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.  Terlihat juga Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya