Densus 88 Gulung Puluhan Pengikut Jemaah Ansharot Daulah

Ilustrasi-Kepolisian bersiaga di salah satu lokasi penggeledahan Densus 88 Antiteror beberapa waktu lalu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA.co.id – Puluhan orang pengikut Jemaah Anshorut Daulah (JAD) di beberapa daerah telah diamankan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Penangkapan ini massal ini merupakan buntut dari pengembangan dari penyelidikan kasus bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Bantu Kembalikan Uang Rp100 Juta Milik Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira

"Total setelah Kampung Melayu ada 36 orang yang sudah ditangkap," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Selasa, 20 Juni 2017.

Tito mengakui tidak seluruh yang tertangkap itu dipastikan berkaitan dengan kejadian bom bunuh diri di Kampung Melayu. Namun ia memastikan bahwa mereka yang telah diamankan itu telah memiliki rencana melakukan pergerakan terorisme.

Pemobil Fortuner Arogan yang Pakai Pelat TNI Palsu Dilaporkan ke Mabes Polri, Ini Alasannya

"Ada yang terkait Kampung Melayu. Ada juga yang tidak terkait Kampung Melayu. Tapi mereka adalah sel-sel JAD yang akan melakukan, yang memiliki rencana serangan teroris," ujar Tito.

Tindakan pendeteksian dini itu, kata Tito, telah dijalankan sesuai undang-undang. Sejumlah barang bukti pun didapati dari sejumlah orang yang telah diamankan, seperti senjata api, bahan pembuat bom, dan juga bom yang telah siap ledak.

Pria Tanpa Identitas Tewas di Tol Dalam Kota, Diduga Tertabrak saat Menyeberang

Sejauh ini dari pendalaman, dipastikan jika JAD merupakan kelompok teror yang berkaitan dengan Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang kini berada di Suriah dan bergabung bersama kelompok Teror ISIS.

"Mereka juga ada yang mau melakukan serangan teror dan ada juga mereka terkait mau memberangkatkan orang yang akan berangkat ke syiria. Yang ditangkap di Jambi itu kalau tidak salah terkait yang memberangkatkan ke Merawi," kata Tito.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024